DI COPENHAGEN AKU MERASAKAN LAGI KISS FROM A ROSE

Di tengah riuh Copenhagen, kota tua negeri wangi biskuit susu, sukmaku sunyi. Tiang-tiang layar yang patah, dan sayap-sayap menjadi letih. Di tiap sudut kafe dengan bakaran kayu penghangat, berpasang-pasang kakek nenek duduk menahan sepi, seperti tengah rindu suara anak-anak, duduk di jendela hampa berharap siapa bakal datang sore ini. Lalu hidup terasa bagai hanya menunggang angin, dan menyimak dingin.

Di kota tua, suara musik berbisik memecah dingin angin di mana-mana. Mendesau hatiku mendengar desah napas Richards Rogers membunyikan You Will Never Walk Alone, ketika lagi-lagi merasa hidup semakin seorang diri. Kenangan saja yang membuat laut masih terasa permai, dan pelabuhan menyimpan rindu. 

Di tengah kehidupan serba merdeka, Denmark lalu memberi apa. Sepotong ingatanku pada angin, membawaku bisa mengenang hidup yang tidak sunyi, saat musik di cafe tua menyelesaikan Kiss From A Rose, kubayangkan mawar sekuntum pernah kutanam di bibirmu, satu hari di suatu waktu.

HANDRAWAN NADESUL

Avatar photo

About Handawan Nadesul

Medical Doctor, Health Motivator, Health Book Writer and a Poet