Seide.id – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, Depo Plumpang, Jakarta Utara, untuk saat ini tidak memungkinkan untuk direlokasi. Hal itu disampaikan, terkait persoalan pemilihan merelokasi permukiman warga atau depo BBM, pasca kebakaran beberapa waktu lalu.
“Kita tidak mungkin menutup atau memindahkan,” katanya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Kamis (16/3/2023).
Alasan tidak mungkin begitu saja, karena depo Plumpang menyuplai kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di belasan kota. Itu, belum termasuk kebutuhan LPG di lebih dari 20 kabupaten.
“Karena Plumpang ini merupakan kalau dilihat dari coverage-nya itu 15 persen dari stok nasional, yang menyuplai tadi 19 kota kabupaten untuk BBM dan 22 kota Kabupaten untuk LPG. Jadi tidak bisa ditutup begitu saja. Kalau tutup Ini masalahnya menjadi luar biasa,” tegasnya.
Nicke Widyawati mengatakan pihaknya juga telah memikirkan untuk membangun terminal tambahan.
“Pertamina seperti yang pernah beberapa kali juga kita bahas di ruangan ini mengenai transisi energi, maka Pertamina sejak 3 tahun lalu itu sudah merencanakan untuk membangun terminal tambahan yang kita sebut multiple purpose terminal di Kalibaru,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut juga dijelaskan, korban meninggal akibat kebakaran Depo Plumpang menjadi 25 orang per Kamis (16/3). Tambahan korban meninggal berasal dari korban rawat inap yang tak tertolong.
“Kami berduka yang meninggal dunia ada 25 jiwa. Jadi yang sudah dirawat juga ada yang akhirnya tidak tertolong,” ungkap Nicke.
Ada pun jumlah warga yang terdampak kebakaran mencapai 22 KK, rincinya. Sejumlah 21 orang, masih dalam perawatan di rumah sakit. Sedang untuk pengungsi, sudah tidak ada lagi.
Nicke mengaku pihaknya telah menawarkan pengungsi untuk pindah ke rusun terdekat yang sudah disediakan. Namun, warga terdampak lebih memilih tinggal di rumah kontrakan.
Sebagai gantinya, pihaknya pun memberikan uang untuk sewa tiga bulan serta untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
“Ini kami sudah lakukan, ada sebagian yang masih dalam proses,” imbuh Nicke.
Saran Bangun Tembok
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, akan memindahkan depo ke Pelindo yang pengerjaannya akan dimulai pada akhir 2024. Pemindahan depo ini ditentang oleh Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan.
“Jangan dibalik ya. Plumpang itu sudah dibuat di sana ada daerah kosong atau anu buffer zone untuk tidak ada kejadian. Jangan ini disuruh pindah. Orang yang tidak berhak di situ yang disuruh pindah,” kata Luhut di Pushidrosal AL, Senin (7/3)
Namun selain rencana memindahkan depo seperti yang diusung oleh Kementerian BUMN, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, juga menyarankan alternatif lain sebagai solusinya.
Alternatif yang disarakan Arifin yakni, membangun tembok setinggi 30 meter.
“Itu kan salah satu, alternatif (pemindahan depo). Iya kan alternatif kan ada bangun tembok 30 meter, itu alternatif juga,” ungkap Arifin saat di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (17/3/2023).
Arifin menilai, alternatif solusi membangun tembok tinggi, sebagai cara yang cepat dan aman. “(Bangun tembok) cara cepat, aman,” tandasnya.
(ricke senduk)
Ketika Ahok Ingin Merelokasi Warga Plumpang ke Rusun
Erick Thohir Akan Pindahkan Depo BBM ke Pelindo. Ide Brilian?