Runtuhnya Etika Bisnis

Seide.id -Ketika anak saya emosi, karena ordernya tidak dibuatkan oleh pabrik, saya menjawab singkat sambil tersenyum.

“Sabar, Le. Kita dagang seadanya saja…”

Berpikir sederhana agar kita tidak mudah kecewa dan sakit hati.

“Kita distributor, Be. Takutnya, jika pabrik bergerilya, lalu memasok ke langganan kita.”

“Jangan berprasangka negatif, Le, percayalah kita selalu dicukupi.”

Sederhana dan membesarkan hati Tole untuk memahami kenyataan dalam dunia bisnis. Meski, segala kemungkinan yang buruk dan pahit itu bisa terjadi.

Tole lalu menunjukkan orderan yang lebih dari sebulan belum diproses oleh pabrik ada sekitar 2 tonan. Kecurigaan dan alasan Tole, karena banyak pelanggan kecil langsung dipasok pabrik melalui sales-nya. Sedang barang pesanan distributor seperti dipersulit atau dihambat. Sehingga barang di pasaran jadi kosong, lalu diisi oleh ‘sales’ pabrik.

Saya lalu ingat kembali, ketika ada pabrik yang berbuat curang dengan memasukkan kartu nama ke dalam barang yang dipesannya. Sehingga langganan itu langsung pesan ke pabrik.

Selain itu, ada juga pabrik yang menyerobot langganan distributor atau agen, ketika distributor itu minta barang pesanan agar dikirim langsung ke pelanggan. Atau pabrik bergerilya di basis lokasi distributor dengan alasan sales-nya tidak tahu. Padahal, sebenarnya ‘sales’ itu bisa bertanya pada calon pembeli asal memperoleh barang tersebut. Bisa jadi pula, pelanggan juga ingin memperoleh harga lebih murah dari agen atau distributor.

Tidak jarang pula, ada pabrik yang mengiming-imingi imbalan atau komisi pada karyawan agen yang mau memberikan data pelanggan, dan seterusnya.

Saya jadi ingat pula, ketika awal berdagang tahun 1998, setelah krismon. Saya membeli barang dari agen, di nota ditulis 25 kg. Ternyata setelah ditimbang ulang isinya berkisar 23-24 kg. Ketika hal itu saya tanyakan ke agen, dijawab, barang itu dari distributor.

Dari kenyataan di atas saya mencoba menarik benang merah dan menyimpulkan. Timbangan barang yang dikurangi itu, karena pabrik atau agen ingin memperoleh untung besar. Kesannya barang itu harganya murah, faktanya jauh lebih mahal.

Hal serupa juga mudah ditemukan pada kemasan kue kering curah yang dijual bal-balan (kiloan), atau barang yang lain, yakni dengan mengurangi berat timbangan.

Alangkah bijak, jika berdagang itu menggunakan harga perpak/perbal, tapi di nota tidak ditulis kiloan. Sehingga tidak rancu dan menyamarkan, tapi yang jelas, dan sesuai fakta.

Sesungguhnya, berdagang untuk mencari untung itu syah. Apa pun trik dagang yang digunakan untuk menyiasati persaingan bisnis itu baik, asal tidak menghalalkan segala cara. Sehingga merugikan banyak orang/pihak.

Semua itu sepenuhnya bergantung pada kita untuk menyikapinya, dan kembali pada keputusan hati nurani sendiri.

Mas Redjo / Red-Joss

Selasa, Selone Menungso

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang