Dengan status telah diberhentikan dan dicabut kartu anggota PWInya, Henry Ch Bangun membekukan PWI Jaya, PWI Riau dan PWI Bangka Belitung dan menyusul cabang lainnya. “Dia bukan Ketua lagi, bahkan juga bukan anggota PWI. Tak perlu digubris, ” tolak Kesit B Handoyo, Ketua PWI Jaya, di tengah persiapan penyelenggaraan Porwanas di Banjarmasin, Kalsel, 19-25 Agustus 2024 ini – didampingi Zulhalman Sakedang dan Tb Adhi.
Seide.id – Kemelut di organisasi PWI Pusat kini mengembet ke PWI Cabang . Hendry Ch Bangun, yang statusnya telah diberhentikan oleh Dewan Kehormatan PWI dan kartu anggotanya dibekukan oleh PWI Jaya – atas rekomendasi DK PWI, melayangkan surat pembekuan pada Pengurus PWI Jaya, yang diketuai oleh Kesit B. Handoyo. Alasannya, pengurus PWI melanggar PD/PRT; peraturan dasar – peraturan rumah tangga.
Selain pembekukan PWI Jaya, Henry Ch Bangun juga membekukan PWI Riau dan PWI Bangka Belitung. Demikianlah gonjang ganjing terbaru di PWI Pusat, yang makin memanas.
Mengutip berita mitrapol.com, Hendry menyebut, Peraturan Dasar Pasal 8 huruf a, yang mewajibkan anggota muda dan anggota biasa PWI untuk mematuhi PD, PRT, KEJ, KPW, serta keputusan-keputusan organisasi. “Kami telah memberikan surat peringatan pertama kepada PWI DKI Jakarta pada 22 Juli 2024, dan peringatan kedua pada 6 Agustus 2024,” tambah Hendry.
Selain pembekuan PWI Provinsi DKI Jakarta, PWI Pusat telah mengeluarkan surat peringatan keras kepada enam PWI Provinsi. Disebut sebut, ada Pengurus PWI Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, dan Sumatra Barat, .
Ketua Bidang Pembinaan Daerah, Harris Sadikin, mengungkapkan pemberian peringatan keras sudah melalui berbagai pertimbangan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, jika surat peringatan keras diabaikan, akan diambil keputusan pembekuan.
Dari PWI Jaya, dalam tanggapannya, Pengurus PWI Jaya tetap merujuk pada rekomendasi Dewan Kehormatan PWI Pusat 16 Juli 2024, yaitu pemberhentian penuh terhadap Hendry Ch Bangun, sebagai anggota PWI, pemilik Kartu Biasa No. 09.00.2174.87. dan mencatatkan dengan merujuk ketentuan Peraturan Rumah Tangga PWI Pasal 6 ayat (1) huruf (g) tentang gugurnya keanggotaan oleh karena sanksi pemberhentian penuh.
“Dia bukan lagi Ketua Umum PWI. Bahkan bukan lagi Anggota, ” tolak Ketua PWI Jaya Kesit Budi Handoyo. “Kami di kepengurusan taat pada konstitusi. Dan konstitusi PWI Jaya adalah Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga, PD-PRT, ” tegas Ketua PWI Jaya terpilih pada Kongres PWI Jaya, 25 April 2024 lalu itu.
Diakuinya, ada kewenangan Ketua PWI Pusat membekukan PWI Cabang, tapi yang membekukan Ketua Umum PWI yang masih sah dan pelanggaran yang dilakukan cabang, dijelaskan dengan rinci. Masalahnya, yang membekukan PWI cabang kali ini dinyatakan sudah tidak lagi sebagai Ketua Umum PWI. Bahkan Hendri Ch Bangun bukan lagi anggota PWI!
“Pembekuan” Cabang PWI Jaya yang dilakukan Hendry merupakan tindak lanjut surat peringatan pertama dan kedua yang tak digubris oleh PWI Jaya. “Bagaimana menggubris, lha dia sudah bukan ketua lagi. Gak ada hak bikin surat itu, ” kata Kesit Handoyo.
Sumber Seide.id., menyebut Hendri Ch Bangun berencana membekukan lebih banyak lagi setidaknya 17 PWI Provinsi yang tak mau mengikuti perintahnya.
Bersamaan dengan pembekuan, Hendry Ch Bangun menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) PWI Provinsi DKI Jakarta dengan masa tugas 6 bulan, yakni Ariandono Dijan Winardi sebagai Plt Ketua, Bernadus Wilson Lumi sebagai Sekretaris, dan Abdilah Pahresi sebagai Bendahara. Penunjukkan pelaksana tugas juga diberikan kepada PWI Cabang Riau dan PWI Cabang Bangka Belitung.
“PWI Jaya akan mengevaluasi anggotanya yang ikut ke sana dan tidak patuh pada PD PRT PWI Jaya, ” kata Kesit B Handoyo mengancam balik
Gerilya yang dilakukan mantan pengurus PWI Pusat di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, dikabarkan sudah menjauh. Di Markas PWI Jaya, seorang wartawan “Pro Kesit”, menyebut ada oknum di Gedung PWI Kebon Sirih, sudah menghubungi Polres Jakarta Pusat agar tidak memberikan izin penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) kepada Dewan Kehormatan PWI .
“Yang dikontak Polres Jakarta Pusat, padahal penyelenggaraan KLB di wilayah Jakarta yang lain, ” kata jurnalis senior yang biasa meliput (ngepos) di Polda Metro Jaya.
Menuju Perwonas di Kalsel
Di Markas PWI jaya sendiri kegiatan berlangsung biasa. Para pengurus dan anggotanya sibuk menyiapkan keberangkatan ke Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIV 2024 di Kalimantan Selatan (Kalsel) memperebut Piala Bergilir Presiden Republik Indonesia.
Mengutip keterangan Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Kalsel, Irwansyah, sebanyak 32 provinsi telah menyatakan kesiapan untuk ikut berpartisipasi dalam perhelatan silaturahmi dan ajang prestasi dua tahunan oleh wartawan se-Indonesia tersebut.
Porwanas XIV 2024 yang akan digelar di Kalsel Babussalam pada 14-26 Agustus diikuti 4 ribu orang, termasuk di dalamnya 789 atlet atlet dan tim official, kata ketua PWI Kalsel, Zainal helmi kepada Antara. Tuan rumah menyiapkan jamuan terbaik untuk seluruh kontingen .
Sedangkan 12 nomor yang dilagakan, Domino, Billiar, E-Sport, menjadi paling banyak diminati. Sementara, peserta paling sedikit ada di cabang olahraga rekreasi masyarakat, Balogo yang hanya diikuti tujuh daerah.
Ada juga lomba karya jurnalistik dengan mengangkat tema Geopark Meratus yang telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional dan kini dalam penilaian menjadi UNESCO Global Geopark
Persatuan Wartawan Indonesia merupakan organisasi kewartawanan tertua di Indonesia, yang berdiri setahun setelah Republik Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Sedangkan PWI berdiri pada 9 Februari 1946 – tangal mana setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pers Nasional. – dms