Seide, Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang tergiur untuk mengambil program wisata vaksin di luar negeri. Hal itu diakui oleh Deputy Managing Director-MICE ATS Vacations, Linda Febriani Siregar
“Kenapa kita tidak bikin wisata vaksin di Indonesia sehingga dapat membuka lapangan kerja sekaligus mendukung kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terutama di Bali,” kata Linda.
Saat ini industri/biro perjalanan telah mempersiapkan berbagai program wisata vaksin yang mencakup perjalanan selama 14 hari di Bali dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Vaksinasi akan dilakukan pada hari pertama dan hari terakhir sebelum kepulangan.
Wisatawan nantinya akan menginap di hotel yang telah tersertifikasi CHSE di 9 kabupaten/kota di Bali. Begitu juga dengan destinasi wisata yang juga telah tersertifikasi CHSE.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencanangkan program wisata vaksin dengan menetapkan Bali sebagai pilot project. Industri pariwisata menyatakan siap mendukung pelaksanaan wisata vaksin sebagai bagian dari percepatan pelaksanaan vaksinasi nasional sekaligus pemulihan ekonomi Bali yang terdampak akibat pandemi COVID-19.
Wisata vaksin merupakan gagasan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat internal bersama Gubernur Bali dalam upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi.
Menparekraf menjelaskan, wisata vaksin bukan berarti mendorong masyarakat Indonesia untuk berwisata agar mendapatkan vaksin. Namun vaksin adalah nilai tambah bagi masyarakat yang ingin berwisata.
Anggota tim Wisata Vaksin Nasional Erwin Soerjadi, mengatakan, pada dasarnya industri telah siap dengan program wisata vaksin. Saat ini langkah koordinasi terus dilakukan dengan berbagai pihak, baik pemerintah dan juga seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif untuk persiapan pelaksanaan wisata vaksin.
“Kami nyatakan kembali dukungan kami atas segala persiapan recovery di Bali dan Indonesia, apalagi inisiatif yang berkaitan dengan vaksin dan juga wisata vaksin. Kami akan semaksimal mungkin mendukung inisiatif ini dan mengambil bagian dalam inisiatif ini sebagai langkah awal recovery pariwisata Bali dan Indonesia,” ujar CEO PT. Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine.