Kalut Itu Menderita

Foto : Ri Butov/Pixabay

Kalut itu bisa menyerang siapa pun, dan tidak pandang bulu. Baik anak kecil mau pun orangtua, pejabat atau rakyat biasa, bahkan tidak terkecuali para cerdik pandai.

Ketika pikiran ini kalut, sering kali kita tidak tahu harus bagaimana dan berbuat apa untuk mengurai kekalutan itu.

Kalut, apa pun penyebabnya itu datang dari pikiran sendiri. Ketika kita merasa sulit dan tidak mampu menyelesaikan atau mengatasi semua persoalan itu.

Misalnya, sakit kita yang menahun. Kita telah berusaha berobat ke dokter atau pengobatan alternatif, tapi penyakit kita tidak kunjung sembuh. Atau krisis ekonomi yang membuat usaha kian merosot, terjadi ledakan phk, dan membuat siapa pun sulit untuk eksis kembali.

Padahal, disadari dan diakui, atau tidak. Ketika kita tidak percaya, bahwa penyakit ini bisa sembuh; persoalan yang menumpuk; atau rasa takut yang berlebihan. Semua itu mampu memicu pikiran kita jadi stres, kalut, dan menderita

Lebih parah dan suloyo lagi, akibat pikiran yang kalut itu banyak orang sering berpikir pendek, berbuat nekat, kriminal, bahkan hingga bunuh diri.

Berbeda hasilnya, jika kita melihat persoalan itu untuk refleksi diri agar kita mampu mengurai persoalan itu dengan pikiran yang jernih.

Bukan suatu hal yang mudah, tapi juga bukan hal yang sulit. Asal, kita mau bersikap rendah hati dan sujud untuk datang kepada Allah yang anugerahi hidup ini.

Seberat dan sesulit apa pun masalah itu, selalu ada jalan ke luar untuk diurai dan diatasi. Faktor utama dan yang terpenting adalah kita bersikap tenang, mencermati persoalan itu, dan lalu mengurainya.

Kita juga tidak perlu malu untuk minta saran atau tolong pada orang yang berkompeten di bidangnya. Sekiranya berbagai jalan dan usaha yang kita coba itu gagal, kita tidak harus jadi stres, pikiran kusut, dan kalut

Dengan datang dan sujud pada Allah, kita berserah diri untuk mohon bimbingan dan terang-Nya agar kita mampu melihat dalam gelap.

Dengan bersyukur, kita mohon dikuatkan dalam menjalani beban hidup yang berat dan sulit itu.

Selalu percaya, bahwasanya Allah tidak pernah mencobai manusia melebihi kekuatannya. Sebab IA setia dan kasih-Nya Maha Besar melebihi masalah atau persoalan kita.

Semangat rendah hati dan andalkan Allah, semoga hidup kita jadi saluran berkat-Nya. (Mas Redjo)

Tanpa Maaf dan Ampunan, Hidup ini Makin Berat dan Menderita

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang