Setelah lama mengendap, kasus bangkrutnya perusahaan keuangan terbesar China kembali dibongkar
SAEIDE.ID- Polisi Tiongkok menangkap beberapa karyawan anak perusahaan keuangan Evergrande Wealth Management. Polisi tidak mencantumkan dakwaan terhadap pekerja yang ditangkap namun mendesak masyarakat untuk melaporkan dugaan penipuan.
Utang besar yang dikumpulkan oleh Evergrande, dengan nilai sebesar $328 miliar (Rp 4,9 kuadriliun), dipandang oleh pemerintah sebagai risiko yang tidak dapat diterima bagi sistem keuangan Tiongkok dan kesehatan ekonomi Tiongkok secara keseluruhan. Hal ini merupakan utang terbesar di dunia di antara semua perusahaan konstruksi properti.
Raksasa properti Tiongkok lainnya, Country Garden, telah menghindari gagal bayar dalam beberapa bulan terakhir setelah melaporkan rekor kerugian dan utang lebih dari $150 miliar (Rp 2,25 kuadriliun).
Pengembang yang didukung negara, Sino-Ocean, adalah perusahaan terbaru yang menunjukkan tanda-tanda masalah. Pada hari Jumat, mereka mengumumkan akan menangguhkan pembayaran utang luar negeri.
CHINA METAVERSE VALLEY
Sichuan, provinsi dengan perekonomian terbesar ke-6 di Tiongkok, mengeluarkan pemberitahuan yang menyatakan bahwa mereka bertujuan untuk membangun “China Metaverse Valley” secara lokal. Mereka memnyadari baha perekonomian China bisa digerakkan oleh Meetaverse.
> China menyadari kekuatan lokalnya.
Polisi Hong Kong menangkap selebritas lokal, Joseph Lam Chok karena mempromosikan JPEX, bursa kripto yang mencuri lebih dari HK$34 juta ($4,3 juta atau Rp 64,5 miliar) dari pengguna. Penangkapan dilakukan setelah mereka menghentikan perdagangan dan meninggalkan booth mereka di acara pada hari kedua.
> Giliran selebritas lain bersiap-siap
Sejumlah 1.222 Investasi Bodong dan Robot Trading Diblokir Pemerintah
