Sekian tahun silam – ada salah satu Negara di benua Afrika yang melahirkan GEMPA KEMANUSIAAN yang jauh lebih mengerikan di banding CORONAVIRUS – yakni BADAI K E L A P A R AN yang muara dasarnya adalah beberapa negara di Afrika selam 8 tahun dilanda kekeringan (tak ada hujan setetes pun) di tambah grafik KEMISKINAN melonjak sangat tajam.
Kekeringan yang (mungkin) bukan hanya dirasa di Afrika saja namun juga dirasakan oleh negara2 di Eropa. Suatu bencana kekeringan yang nyaris sama dengan sejarah Nabi Yusuf AS
( 7 tahun) dilanda kekeringan.
.
Beberapa Negara di Eropa pun mengalami kesulitan air – hingga banyak rumah2 di Eropa atap atau penthose ditanami tumbuh2an yang kala itu suhu udara di Eropa seperti bara.
Selain masalah Kekeringan yang cukup panjang – jauh sebelumnya – beberapa wilayah benua Afrika di antaranya Somalia dan Ethiopia lebih dari 10 tahun mengalami wabah paceklik. Yang juga berkepanjangan.
Kelaparan hebat jadi GEMA TANGIS KELAPARAN mengebur udara di hamper seluruh Negara-negara manusia.
Kecamuk DUKA KEMANUSIAAN ditambah lagi dengan Perang Saudara yang tak pernah usai.
GEMURUH BADAI KENGERIAN MENGACAM DUNIA
.
Afrika yang riuh melawan badai KELAPARAN – di sela itu muncul GEGER KENGERIAN lain melanda seluruh dunia. (yang konon juga bermuara dari dunia kelaparan di Afrika – sementara Negeri yang rakyatnya sudah tak mengenal apa itu tangis dan jerit – dinyatakan sebagai SUMBER lahirnya virus yang tak kalah mengerikannya di banding CORONAVIRUS yakni HIV – AID
.
Seluruh Negara di Dunia ketakutan dengan munculnya SETAN HIV AID sang pembinuh yang sangat mengerikan dan sumbernya dinyatakan dari negeri kelaparan.
Dan penyakit (yang) berkonotasi _ HUBUNGAN SEKS BEBAS_ Rakyat yang kelaparan menjadi PESAKITAN YANG TERTUDUH sebagai penyebar PENYAKIT MEMALUKAN
Artinya Sumber HIV dinyatakan dari hubungan sex bebas.
Hampir dokter seluruh dunia koor serempak meyakini terma atau bahkan teori wabah penyakit (yang dianggap) baru tersebut dari hubungan Seks dan bukan sitem PENULARANNYA
Saat itu saya teriak keras. Menentang Sangat KERAS.
Jika pernyataan itu sebagai PESAN MORAL – IT’S OK. Tapi jika pernyataan itu sebagai validitas kebenaran ilmu penyakit — saya juga menolak keras – petaka kemanusiaan tersebut Heboh MENYOAL TANDA KIAMAT SUDAH DEKAT ikut menjadi viral dendang perih.
Mengaoa setiap terjadi bencana – apa saja jenisnya, selalu SAJA DIHUBUNGKAN DENGAN KIAMAT.
Kembali- jika itu pesan moral agar manusia bersegera berbuat baik – so IT’S OK – namun jika itu diyakini sebagai validitas normative – kembali, SAYA MENOLAK KERAS.
PERBADINGAN SEDERHANA COVID19 & BENCANA KELAPARAN
Berapa jumlah kurban kematian KELAPARAN di Afrika juga kerugian negara2 di Afrika dibanding dengan kurban nyawa COVID19? Benar Corona Virus seluruh Negara dunia – sementara kurban kematian kelapan hanya di Afrika.
Renungkan
.
Akibat kelaparan yang melahirkan penyakit yang jauh lebih mengerikan (hancurnya kekebalan tubuh) hingga saat ini masih jadi momok dunia.
Saya tetap bersikukuh hingga tulisan ini saya turunkan, bahwa HJV bukan dari hubungan seks namun hubungan seks (carier) adalah system penularannya . Jika hubungan seks sebagai biang HIV – hal itu sama dengan menghina bangsa Afrika (yang dilanda kemiskinan terbesar dalam sejarah kemanusiaan di sepanjang jaman) dituduh mengibarkan bendera PRNYAKIT MESUM
Adakah memang bangsa Afrika saat itu sedang mengikuti dunia hedoni berupa HUBUNGAN SEKS BEBAS (POST SEKS) – KULINER MAK NYUS SEKS ? Lantaran itu Afrika yang menderita wabah kelaparan adalah bangsa yang dikutuk karena memanjakan kelamin?
BEGITUKAH? Kejam amat tuduhan tersebut.
Kini – lahirnya coronavirus adalah bangsa CINA. Tuduhan yang membuat geleng kepala dan sangat tak nalar adalah: ‘LAHIRNYA CORONA VIRUS LANTARAN BANGSA CINA SUKA MAKAN BABI’. Pernyataan itu bergaung keras di langit negeri ini. Kemudian lebih menggema lagi – yakni COVIC19 bermula dari sup kelelawar, ular dan binatang2 yang biasa dikonsumsi masyarakat Wuhan. .
Jika benar pernyataan itu, bukankah menu makanan yang disebutkan itu bukan barang baru? Sudah puluhan tahun atau entah sejak kapan – yang jelas sudah cukup lama dikonsum di mana saja. Mengapa baru sekarang pakde CORONA VIRUS ngamuk
SIMPUL AKHIR
Dua kejadian yang sama-sama menggemparkan dunia – HIV AID dan COVID-19 — keduanya juga sama-sama mengerikan. Sama-sama melahirkan SOCIO VIOLENCE.
Bedanya – COVID – 19 mampu menidurkan dunia. Kota2 besar dunia yang tak pernah tidur menjadi terlelap – sementara HIV AID yang jauh lebihmengerikan dibanding CORONAVIRUS — taka da SOCIO DISTANCING kemudian berubah menjadi PSYCHO DISTANCING – tak ada LOCK DOWN atau PSBB juga taka da JERIT HANCURNYA ECONOMI DUNIA.
Padahal – seluruh dunia juga kejangkit penyakit yang sebagian besar masyarakat merasa jijik dan menjauhi pendderitanya.Aspek psikologisnya jauh lebih besar. COVID takut mati – lantas apa bedanya dengan HIV AID?
Pernah tahu data statistik – berapa jumlah penderita HIV di negeri ini?
Pernah dengar penderita di kalangan remaja yang dinyatakan sudah bukan lagi di ambang lampu merah saja SOALHIV?
Salam perenungan
Selamat MENIKMATI SHAUM
Bandung 22 April 2020
NOTE: berapa belas ribu atau bahkan puluhan ribu yang menghadiri PESTA OLAH RAGA BESAR DUNIA yang du adakan di negeri asal COVID19 nyaris yang memenuhi stadion megah tersebut tak pakai masker, lantas bagaimana dengan negeri ini ?