Foto : Pixabay
Pernahkah membayangkan, ketika stasiun tanpa Kereta Api. Padahal stasiun itu dipenuhi penumpang yang menunggu untuk diangkut ke berbagai tujuan.
Penumpang itu sabar menunggu dan berharap, Kereta Api segera datang. Ada yang asyik ngobrol sambil bercanda, bermain hp, ngemil, tapi ada juga penumpang yang ngomel karena Kereta Api yang ditunggu tidak kunjung datang.
Coba bayangkan dan rasakan pula, seandainya kita adalah penumpang yang menunggu Kereta Api itu. Kita menunggu tanpa ada kepastian yang jelas…
Sebagai penumpang, tanpa ada kejelasan datangnya Kereta Api, membuat kita tidak sabar untuk mencari angkutan alternatif yang lain.
Berbeda halnya, jika kita memiliki jiwa bisnis. Ketiadaan Kereta Api adalah peluang usaha untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jika dapat ngojek atau menyewakan armada angkutan. Tapi, hal itu juga jelas tidak memungkinkan. Karena penumpang itu mempunyai tujuan yang tidak sama. Jalan satu-satunya adalah kita dituntut untuk memiliki Kereta Api sendiri! Lho…?!
“Itu mah, pikiran orang gila! Mustahil!”
Tunggu dulu. Bukankah ini pikiran dan tindakan out of the box, jika dilaksanakan? Masalahnya adalah, apakah ada yang berani melakukan atau tidak.
Saatnya kita berani berpikir positif dan berprasangka baik pada orang lain.
Tidak ada salahnya kita mendengar ide orang yang berwirausaha. Tidak ada salahnya juga, jika kita berani untuk mengubah pola pikir kita: dari mental pekerja jadi pengusaha!
Pribadi yang berjiwa wirausaha itu tidak sebatas sebagai inisiator, pionir, tapi juga mampu bertindak sebagai penggerak, mesin, atau lokomotifnya .
Pebisnis itu juga tidak sepenuhnya harus memikiki modal besar, tapi yang utama memiliki ide besar, berwawasan cemerlang, dan mampu merealisasikan gagasan itu jadi nyata.
Begitu pula dengan seide yang ingin jadi lokomotif bagi penulis Indonesia. Seide ingin mewadahi banyak penulis dengan memberikan kanal khusus untuk menuangkan gagasan dan proses kreatif mereka dalam menghadapi era cetak menuju digitalisasi.
Penulis-penulis itu adalah gerbong Kereta Api. Mereka yang nantinya mengangkut para penumpang (pembacanya) yang tengah menunggu di stasiun untuk diantar ke tujuan.
Suatu peluang usaha yang pantas dipertimbangkan untuk menghadapi pensiun di masa tua.