Tak ada seorangpun yang ingin gagal dalam hidupnya, apalagi menjadi pecundang. Semua orang ingin menjadi pemenang. Hidup sukses dan bahagia.
Kenyataannya, untuk memperoleh sukses itu, tidak semudah orang yang membalikkan telapak tangan. Tak ada sukses yang instan, memperoleh secara tiba-tiba, cuma-cuma, atau gratis. Semua butuh proses, bahkan kita harus alami jatuh bangun dalam perjuangan.
Sebenarnya, meraih sukses itu juga tidak sulit atau berat, asalkan kita berani ke luar dari zona nyaman. Ke luar dari rutinitas kerja yang membosankan untuk berkreasi melakukan hal-hal yang baru dan menantang.
Orang berjuang itu ibarat orang yang hendak mendaki gunung. Kita harus mengenal gunung yang akan didaki, medan jalan, perlengkapan barang yang harus dibawa, hingga persiapan stamina fisik sendiri.
Persiapan yang matang membuat tekad kita semakin mantap dan optimis mencapai puncak.
Begitu pula dalam berwirausaha.
Antisipasi Persoalan
Apapun bidang usaha yang hendak ditekuni, tidak mungkin kita asal usaha, sekadar main-main, coba-coba, atau sekadar menghabiskan modal secara sia-sia. Kita juga tidak mungkin mengandalkan ‘power of kepepet’ untuk berkreasi atau menjawab tantangan masa depan.
Berwirausaha apapun, itu butuh keseriusan. Kita dituntut untuk belajar memahami bidang yang ditekuni, seni berdiplomasi, sistem kerjanya, hingga langkah antisipasi persoalan yang bakal muncul di kemudian hari.
Tantangan itu ibarat batu ujian agar kita naik kelas. Wawasan yang luas menumbuhkan rasa percaya diri kita dalam menjawab persaingan sebagai batu loncatan untuk pengembangan usaha.
Jangan bilang, sukses dalam berwirausaha, berkarier, atau hidup berkeluarga itu sulit. Tak ada perjuangan yang sia-sia, ketika kita mengandalkan Allah sehingga IA memampukan kita dalam mengeksplorasi segala daya upaya kita untuk menjadi pemenangnya. (MR)
BACA LAINNYA:
Maria Ressa, Jurnalis Filipina Pemenang Nobel Perdamaian 2021
