Kuda Hitam Bernama Gibran

Kuda Hitam Bernama Gibran

Cawapres tak diperhitungkan, Gibran justru membuat lawan-lawannya bertekuk, terpojok dengan pikiran bahwa Gibran orang yang atak mampu berdebat.

Seperti halnya pecundang yang dianggap anak bawang, Gibran kini membuat lawan-lawannya berkeringat dan mati kaku. Sebelumnya, Gibran Raka Buming dituduh pengecut karena menghindari debat cawapres, namun tuduhan yang datang dari para rivalnya ini sekarang terbukti fitnah dan Gibran muncul memukau.

Banyak pengikut pasangan Prabowo-Gibran was-was dan khawatir saat Gibran dengan langkah menunduk, menuju panggung Debat Cawapres. Mereka membayangkan Gibran akan ditekuk oleh Mahmud MD yang pakar hukum dan telah berpengalaman di berbagai debat panggung. Gibran akan dihancurkan oleh Muhaimin Iskandar.

Saat Mahmud MD dan Muhaimin Iskandar bertanya soal investor IKN ( Ibu Kota Negara) yang dibangun Joko Widodo, dengan tangkas, Gibran menyebut bahwa banyak investor yang telah masuk IKN. Pak Mahmud diminta mencari di google, Di sana ada banyak investor yang mengantri ke IKN. Di antaranya perusahaan dalam dan luar negeri. 

Kepada Muhaimin Iksandar atau Cak Imin, Gibran langsung menyerang mematikan dengan mengatakan bahwa Cak Imin ini gak serius. Dulu dia mendukung IKN sekarang malah menyerang. 

Gibran juga langsung menyudutkan Mahmud MD dan Cak Imin yang dianggap tidak paham dalam debat saat bicara soal infrasruktur sosial, namun Gibran bersedia menjelaskan lagi.

Dengan rinci, cerdas dan pintar, Gibran mengemukakan program infrasturktur sosial dengan memberi makan sehat bagi masyarakat seperti yang dilakukan banyak negara maju. Namun untuk di Indonesia, program makan pagi ini akan memberi manfaat bagi mereka yang diberi makan dengan vitamin dan para ibu yang memasak serta masyarakat yang bisa terlibat. “ Jadi yang tidak tahu jangan nyinyir dulu,” ujar Gibran. “ Bayangkan 400 triliun itu mengucur ke daerah-daerah, Semua memperoleh manfaatnya.”

Cak Imin dan Mahmud MD diam tak memberi pertanyaan balik atas penjelasan Gibran.

Waktu giliran Gibran bertanya kepada dua kandidat Cak Imin ( NO. 1) dan Mahmud MD ( No.3), keduanya malah bungkam tak paham apa yang dimaksud Gibran. Gibran bertanya pada Cak Imin bagaimana meningkatkan SGIE ( State of the Global Islamic Economy), Cak Imin mengaku tidak tahu. Kepada Mahmud MD, sebagai pakar hukum, Gibran bertanya soal hukum Carbon Capture Storage, namun Mahmud MD menjawab dengan berputar-putar. Gibran lalu memnawab pertanyaannya sendiri yang membuat lawan-lawannya bungkam. 

Gibran, yang tak diperhitungkan siapapun, kini membalikkan tangannya. Kuda Hitam bernama Gibran ini jusru membuat pesaingnya tak berkutik. Mahmud MD yang jago debat, tiba-tiba tak memiliki power menghadapi Gibran dengan pertanyaan dan jawaban mengejutkan.

Ketika debat Capres sebelumnya, Ganjar dan Mantan Gubernur DKI saling memperebutkan pengaruh dengan meninggalkan Prabowo, kini Gibran menggilas keduanya. Cak Imin di depan Gibran nyaris tak berdaya, terperangkap dengan dugaan sendiri, yakni terlalu menganggap enteng Gibran. 

Kini kedua pesaing Gibran, Cak Imin dan Mahmud MD harus mengakui bahwa Gibran lebih unggul. Banyak masyarakat yang tadinya apatis dan memilih diam, kini semua bersorak gembira melihat Gibran begitu tangkas dan cerdas dalam debat Cawapres kali ini.

Selalu ada pelajaran untuk semua ini: Jangan menganggap enteng lawan, jika tak ingin kelihatan tak mampu. Gibran telah meyakinkan banyak orang yang akan memilihnya. Kini, tulisan nomor 2 beredar di semua medsos dan hati calon pemilihnya.

Gibran tahu benar kapan diam dan kapan bicara. Ia layak menyandang predikat Cawapres yang bagus untuk Indonesia masa depan.

Gibran Adalah Judi Politik

Gibran tampil mengejutkan, Muhaimin Iskandar Blunder

Anak Muda Penentu Bangsa, Golkar Sodorkan Gibran untuk Dampingi Prabowo

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.