Masih ingat dengan Martabak Bangka ? Ternyata film itu adalah film kisah nyata yang terinspirasi dari pionirnya Koh Acun yang diperankan Ko Aming, membuka usaha Martabak di Jakarta.
Penulis : Debbi Safinaz
Sebenarnya film ini mengisahkan tentang penjual martabak yang nekad menjual martabak ke Ibukota. Walau hidup sebatang kara tapi dia tetap gigih. berjualan martabak.
Singkat cerita, ternyata usaha Martabaknya laris manis dan sukses. Banyak pembeli yang menyukai martabak bangka ini.
Namun, di tengah melejitnya usaha martabak ini
Ko Acun sebagai perintis martabak ini meninggal dunia.
Sebelum wafat, dia memberikan semua warisannya pada karyawannya yang setia bernama Jaya yang diperankan Raymond Y Tungka. Termasuk nama Martabak Bangka ini.
Jaya adalah karyawan yang paling setia. Bahkan, Jaya sudah dianggap seperti anak sendiri.
Namun, Jaya merasa tak enak hati menerima warisan usaha Martabaknya. Karena Jaya merasa warisan yang sangat banyak itu yang berhak menerimanya adalah keluarga terdekat Ko Acun.
Lalu, dengan penuh keyakinan dia berusaha mencari keluarga Koh Acun di Bangka dengan mengajak orang kepercayaannya di kedai Martabak Bangka. Pergilah dia tanpa ada secuil informasi apa pun tentang keberadaan di mana keluarga Ko Acun berada.
Namun, usaha Jaya sempat dihalang-halangi kekasihnya Laras. Namun, dengan semangat baja akhirnya dia bisa menemui salah satu keluarga Ko Acun di Bangka.
Di sini petualangan itu pun dimulai. Akhirnya, Jaya berhasil menemui salah seorang keluarga Ko acun bernama Tejo yang juga adik Ko Acun.
Pada pertemuan itu awalnya Tejo menolak menerimanya. Di situlah baru ketahuan kalau Ko Acun punya cerita yang panjang. Kalau ternyata dia punya seorang kekasih yang ditentang keluarganya hanya karena Ko Acun seorang penjual martabak.
Lalu, dia menceritakan kejadian yang sesungguhnya tentang usaha martabak ini. Apalagi, asal Ko Acun dari Bangka maka martabaknya dilabelin Martabak Bangka. Begitulah sinopsis film Martabak Bangka ini. yang sempat fenomenal di tahun 2019 lalu.
Film ini tak hanya menyajikan drama kesetiaan, persahabatan namun juga turut menampilkan panorama wisata pantai yang ada di bumi serumpun Bangka Belitung.
Akhirnya sampai sekarang nama Martabak sudah melekat di telinga orang dengan nama Martabak Bangka.Sangking fenomenalnya nama Martabak bangka sehingga kisah nyata itu diangkat ke layar lebar.
Ko Aming sebagai pemeran Ko Acun, mengatakan dia sangat mengagumi sosok Ko Acun yang sangat gigih dan ulet membangun usaha martabak sehingga sukses di Ibukota.
Terinspirasi dari kisah sukses Ko Acun, Ko Aming terinspirasi membuka usaha martabak Bangka miliknya sendiri. Uniknya lokasi kedai Martabak milik Ko Aming yang diberinya nama kedai Martabak bangka legendaris Ko Acun ternyata merupakan tempat yang sama untuk syuting film Martabak Bangka.
Menurut Ko Aming, dalam mengendalikan usaha Martabak Bangka ini dia berprinsip sesuai prinsip Ko Acun dalam filmnya yaitu ‘Kamu harus bertanggung jawab atas apa yang kamu buat untuk dijual’.
Karenanya Ko Aming sangat menjaga kualitas dari martabak yang dijualnya demi memuaskan konsumen.
Bahkan saat pemutaran film perdananya PT Timah Tbk membagi-bagikan secara gratis tiket nonton gratis di bioskop untuk pekerja, mahasiswa, pelajar, masyarakat umum dan lain-lain, khususnya yang berada di Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk menyaksikan film ini.
Pembagian tiket gratis itu sebagai apresiasi bahwa film tersebut memperlihatkan keindahan wisata dan kearifan lokal daerah tersebut.
Film yang bergenre drama ini mengangkat kuliner Hok Lo Pan atau yang lebih dikenal sebagai martabak, penganan khas yang berasal dari Kepulauan Bangka Belitung dan menjadi media akulturasi budaya antara etnis Melayu dan Tionghoa yang harmonis.
Martabak Bangka tidak hanya membahas soal kuliner khas Bangka Belitung saja tetapi juga menunjukan keindahan wisata Pulau Bangka, karena lokasi syuting film layar lebar ini mengambil beberapa tempat destinasi unggulan Babel.
Menurut Gubernur Kepulauan Babel, film ini wajib ditonton. Karena selain mengangkat nama Kota Bangka. Di film itu juga banyak mengambil thema lokasi wisata Bangka Belitung sendiri.
” Mari kita nonton film ini karena syuting nya di Bangka Belitung dan ini juga memerkenalkan potensi pariwisata Babel,” ujar Gubernur, Erzaldi.
Eman Pradipta sebagai sutradara, sementara Fahrul Rozi sebagai penulis naskah mereka berada dalam naungan studio produksi Bersahaja.
( Sumber : BNBABEL.com )