Lukisan, Hewan dan Tanaman di Komplek Kediaman Seluas 5 Ha Milik Susi Pudjiastuti

Seide.id – Jika Anda memiliki komplek tempat tinggal seluas 5 hektar, apa yang akan Anda isi di atasnya?

Susi Pudjiastusi, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo periode pertama, menggabungkan antara nuansa alam dan sentuhan modern di tempat tinggalnya, di atas tanah seluas 5 hektar di Kota Pangandaran, Jawa Barat.

Mess pilot Susi Air (Foto:

Di atas tempat yang luas itu memang bukan hanya bangunan tempat tinggal yang ada di atasnya, tetapi juga perkantoran untuk dan tempat Latihan pilot Susi Air, pabrik pengolahan ikan, guest house, tempat tinggal karyawan dan kafe.

Tentu masih banyak tanah tersisa yang tidak ditempati bangunan di atasnya. Nah di tanah tersisa itulah nuasan alam didisain sedemikian rupa sehingga berada di komplek tempat tinggal, pabrik dan perkantoran milik Susi Pudjiastuti, kita akan merasakan suasana desa yang cukup kental.

Hampir seluruh komplek ditanami oleh pepohonan yang ditata sedemikian rupa. Mulai dari pohon-pohon pelindung atau pagar, tanaman hias dan tanaman produksi. Ketika memasuki komplek, kita sudah disambut oleh pohon-pohon bambu Cina (yang liu) yang berjajar rapi di kanan jalan masuk, dan pohon-pohon puring di sebelah kiri.

Pepohonan itu seakan melindungan bangunan pabrik dan tempat latihan pilot (ruang simulator) yang besar di sebelah kiri jalan masuk. Di bangunan itu pula terdapat sebuah studio – semacam galeri – tempat Susi Pudjiastuti meletakan koleksi lukisan miliknya. Lukisan itu ada yang di letakan di ruang depan lantai tiga, atau ruangan dalam setelah kita masuk melewati simulator. Pada saat kita menaiki tangga menuju ruangan tersebut, di tembok sebelah kiri dan kanan tangga ditempal pigura-pigura foto Susi Pudjiastuti bersama anak-anaknya – juga dia bersama anak-anaknya dan Presiden Amerika Barack Obama. Kemudian ada foto-foto ketika Susi masih aktif sebagai Menteri KKP.

Mayoritas lukisan yang ada di galerinya adalah lukisan-lukisan wajah atau diri Susi Pudjiastuti. Baik yang masih berbentuk sketsa atau sudah jadi. Imajinasi pelukis tentang Susi macam-macam. Ada Susi Pudjiastuti dalam bentuk ikan duyung yang sedang memegang senjata otomatis, Susi Pudjiastuti dengan gambar ikan orca (hiu paus) di atasnya, seolah menggambarkan begitulah ganasnya Susi Pudjiastuti ketika menjadi Menteri KKP, yang kerap menenggelamkan kapal-kapal asing illegal di perairan Indonesia.

Lukisan lain yang terdapat di galerinya adalah lukisan wajah ayahnya, Haji Ahmad Karlan. Kemudian ada pula beberapa lukisan karya pelukis terkenal, antara lain Nasirun dan Joko Pekik. Namun lukisan-lukisan tersebut kebanyakan diletakan di lantai beralas karpet. Hanya Sebagian yang ditempel di dinding.

Bangunan kantor dan galeri tersebut menyatu dengan bangunan pabrik pengolahan ikan yang berada di bagian paling depan komplek, berseberangan dengan rumah kediaman Susi Pudjiastuti dan keluarganya. Berdempetan dengan tempat kediamannya itu terdapat guest house yang dilengkapai dengan kolam renang dan alat-alat fitness. Guest housenya cukup besar, tiga lantai, dan memiliki belasan ruang tidur. Di bagian depan guest house terdapat ruang santai di mana tamu-tamu bisa menikmati kopi dengan menyeduh sendiri, karena kopi dan gula serta ketel pemanas air sudah disediakan di atas meja.

Masuk ke bagian belakang terdapat sebuah bangunan beberapa lantai yang di depannya terdapat sebuah kolam ikan dan taman luas. Bangunan itu adalah mess tempat para pilot Susi Air tinggal selama berada di Pangandaran. Susi Air memang melayani penerbangan ke Pangandaran dengan pesawat Cessna Caravan berkapasitas 12 penumpang. Yang unik pesawat ini juga memiliki tempat pendaratan atau take-off di pinggir pantai.

Di pinggir empang yang terdapat di depan mess pilot, terdapat jalan setapak untuk menuju kafe tempat tamu-tamu makan. Kafe itu menyatu dengan bangunan dua lantai yang kabarnya dulu ditempati oleh Susi Pudjiastuti. Bangunan ini dikelilingi oleh taman dan kolam-kolam luas yang berisi ikan nila dan mujair.

Cafe di bagian belakang.

Paling tidak ada 5 kolam ikan luas di komplek ini, dengan airnya yang kehijauan. Di tengah-tengah kolam di bagian Barat komplek terdapat beberapa kendang unggas yang biasa bermain di air, seperti angsa, entog dan bebek. Angsa merupakan unggas paling dominan di sini. Puluhan ekor angsa memiliki kendang sendiri di atas tanah yang diapit oleh dua kolam besar. Di kolam-kolam itulah biasanya angsa-angsa tersebut bermain.

Angsa merupakan unggas paling dominan di sini. Suaranya riuh, terdengar hampir di seluruh komplek. Taman dan kolam-kolam serta kendang unggas ini juga terlihat langsung dari balkon guest house yang menghadap ke Timur. Bahkan angsa itu bias berkeliaran di taman yang terdapat di bawah guest house. Selain angsa, ada pula ayam, ayam-ayam kalkun, entog rusa yang kerap berkeliaran di taman. Semua dibiarkan bebas.

Unggas-unggas itu hidup dan berkembang biak dengan bebas. Di tepi kolam tempat pekerja taman tidur, terdapat kandang-kandang berisi anak-anak unggas yang baru menetas dan sedang dibesarkan.

Hewan dan tanaman adalah dua jenis mahluk hidup yang paling menonjol di komplek Susi Pudjiastuti. Pepohonan tersebar mulai dari jalan masuk komplek hingga ke bagian ujung. Ada tanaman hias ada tanaman konsumsi.

Berbagai tanaman hias terdapat di komplek ini. Bila kita berjalan di jalan setapak menuju kafe, terdapat pot-pot besar berisi kamboja Jepang yang rata-rata sudah berbunga. Pohon-pohon kadaka dan anggrek yang sudah berbunga menempel di beberapa pohon besar. Ada berbagai jenis anggrek yang ditanam di sini.

Hamparan rerumputan yang rapi memisahkan antara jalan setapak dengan pagar pembatas kadang unggas, meskipun di rerumputan itu dengan bebas berkeliaran angsa, ayam dan beberapa ekor rusa.

Memasuki bangunan berlantai dua yang terdapat kafe, kita akan melewati pohon rambat yang dibuat seperti pintu gerbang. Pohon-pohon rambat itu – di antaranya Melati Belanda – bukan saja merambat di para-para, tetapi juga naik jauh ke bangunan bagian atas. Pohon-pohon rambat juga menghiasai jalan menuju kafe.

Jalan menuju kafe.

Kafe itu sendiri dikelilingi oleh pot-pot berisi pohon hias gantung yang diisi pohon-pohon sejenis suplir, Peperomia Hope atau  Zygocactus. Pepohonan itu tumbuh subur dan segar karena dirawat dengan baik.

Dari kafe itu, sambil makan atau menikmati kopi kita bisa melihat sebuah pohon randu besar yang berada di tegalan empang, empat burung-burung bebas bermain-main. Di sebelah Timur kafe, berbatas dengan empang, terdapat pohon-pohon kelapa di dalam area komplek, sedangkan di luar tembok pembatas terdapat pohon-pohon kirai dan pohon payau lainnya.

Pohon-pohon kelapa yang tinggi menjulang dengan buah-buahnya yang lebat juga terdapat di pinggir kolam lain. Berada di komplek tempat tinggal, perkantoran dan pabrik milik Sudi Pudjiastuti di Pangandara, kita akan mendapatkan suasana alam dan sentuhan modern nan artistik yang membuat betah. (hw)

Avatar photo

About Herman Wijaya

Wartawan, Penulis, Fotografer, Videografer