Gunawan Wibisono
Seide. Padatnya kota New York dari atas, sepenggal oase nan hijau di tengah adalah Central Park yang sengaja disisakan agar ada udara segar dari arah Taman Kota.
New York, 1609, diklaim milik Kerajaan Belanda dan dijadikan kota penting bagi perdagangan kulit binatang yang saat itu booming. Nama New York belum dikenal saat itu, dan orang Belanda menyebut kota mereka sebagai New Netherland -Belanda Baru.
Usaha cuan besar, 1626 orang Belanda membeli pulau sebelahnya, Manhattan, dari suku Indian disana.
Tahun segitu orang Belanda, Spanyol, Italia, Portugis, Perancis dan tentu -si jagoan- Inggris sudah ngacir kemana-mana. Ngacak-ngacak dunia.
1602 Belanda mendirikan perusahaan dagang di tanah air, namanya VOC, Vereenigde Oostindische Compagnie, Perusahaan Dagang India-Timur, belum ada nama Indonesia waktu itu.
Orang-orang bule Eropa ini mengincar rempah-rempah dari kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Saat itu kepemilikan koloni bisa berpindah tangan semaunya. Bagi daerah yang gak bikin cuan, bisa dijual seenak perut. Hari ini punya Inggris, misalnya, besok bisa pindah tangan ke orang Belanda. Begitu juga sebaliknya.
Di lain pihak, kawasan subur SDA akan dipertahankan mati-matian.
Di Eropa pala, cengkeh, lada dll selangit harganya.
Para saudagar Eropa tidak mau berhenti sebagai pembeli saja dari para pedagang Timur Tengah, mereka maunya beli langsung, -kalau perlu- ambil paksa dari sumbernya!
Tak heran di kawasan kaya sumber alam, justru orang-orang Eropa sendiri saling tikai, rebutan lahan. Kalau tak bisa dirundingkan, ya, perang.
Nah,
Melihat pijakan Belanda nan stategis di benua Amerika karena mendadak menjadi pintu gerbang utama masuknya semua kapal dari Eropa, membuat kota New Netherland ramai bukan kepalang! Orang Inggris ngiler dan mencoba menawar untuk membelinya.
1664 setelah melalui perundingan alot akhirnya Belanda setuju melepas pulau Manhattan ditukar guling dengan Pulau Run, sebuah pulau kecil di kawasan kepulauan Banda di Maluku sana. Pulau strategis ditukar pulau terpencil? Sebentar..
Satu transaksi usai, Inggris girang bukan kepalang karena kemudian juga bisa menguasai New Netherland yang lalu diberi nama baru: New York, sebagai penghargaan pada James II Duke of York, adik Charles II Raja Inggris (memerintah 1660-1685)
Belanda sedih dapat pulau Run, di pelosok nun jauh dari Eropa? Oh tentu tidak, belakangan Belanda cuan gede banget!
Pala melimpah di pulau itu. Pohon pala tumbuh sangat subur disana, tinggi, rindang dan besar hingga mirip Beringin!
Dibumbui aneka gosip yang konon bisa menyembuhkan berbagai penyakit harga Pala meroket gila-gilaan. Buah, kulit biji dan biji pala laku bukan main dan amat sangat mahal!
Tahun 1660 an kalau Anda membawa pala satu karung saja, Anda bisa membeli rumah mewah di Amsterdam lengkap dengan perabotnya!
4 butir pala di tangan, artinya Anda bisa makan sangat enak plus minum anggur Perancis di restoran termahal di Belanda!
Nah, bayangkan betapa untungnya Belanda masuk Banda! Inggris tentu gigit jari!
Seiring berjalannya waktu ketika Pala juga bisa ditanam ditempat lain, termasuk di koloni tempat Inggris berkuasa di Malaysia, Birma, Srilanka dan India harga Pala pun merosot tajam.
Waktu terus berputar, 1776 bersama 12 negara bagian lain, New York melawan tuannya sendiri dan berdirilah negara bernama United States of America. Perancis yang memang bersaing keras dengan Inggris, tampil sebagai kompornya dengan mendukung negara baru itu. Ke 13 koloni* itu sah sebagai negara merdeka dalam Perjanjian di Paris 1783.
Pulau Run pun lepas dari tangan Belanda, pemiliknya negara baru bernama Indonesia.
New York…New York….seperti syair lagu, adalah kota yang tak pernah tidur. Beton bertebaran dimana-mana, dulu hanya rawa nan menakutkan…orang ogah kesana. Hanya para petualang yang berani masuk. Mereka-merekalah yang kemudian mengubah sejarah!
*ke-13 negara bagian yang menyatakan kemerdekaan:
New Hampshire, Massachusetts, Rhode Island, Connecticut, New York, New Jersey, Pennsylvania, Delaware, Maryland, Virginia, North Carolina, South Carolina and Georgia
#pernakpernikgunwib