Belajar Mendengarkan dan Memaknai Suara – Menulis Kehidupan 399

Foto : Hans G/Pixabay

Ada banyak suara yang berbunyi dan bersebaran di udara. Namun, tidak semuanya didengarkan telinga kita, karena mungkin tidak dipeduli atau tidak mampu dijangkau pendengaran. Gelombang bunyi terus terjadi dari berbagai sumber. Misalnya siaran radio dan televisi, juga suara makluk lain di alam ini, atau sumber bunyi benda alam serta sarana ciptaan manusia lainnya.

Manusia, dengan kemampuan alamiah atau melalui sarana teknologi yang tercipta, bisa menangkap bunyi suara, lalu memaknainya untuk berbagai keperluan hidup. Saya sempat tertarik dengan tiga bunyi suara yang setiap hari terdengar dari lingkungan sekitar rumahku, namun baru sekarang saya sadari dan peduli. Bunyi suara adzan, lonceng gereja dan lolongan anjing. Lalu, saya tukis dalam sajak:

Tentang Parade Tiga Bunyi

Sudah berulang kali kudengar
namun baru sekarang peduli
tentang parade tiga bunyi
yang terjadi setiap hari
Pagi, siang dan soreh
terdengar dari teras rumahku
Jarak dari teras podokku
sekitar 50 meter ke gudang
sekitar 100 meter ke masjid
sekitar 1000 meter ke gereja
Dan
parade tiga bunyi terdengar
suara Adzan dari Masjid
bunyi lonceng dari gereja
lolongan anjing dari gudang

Suara Adzan dari Masjid
mengingatkan waktunya umat sembahyang
Suara lonceng dari gereja
mengajak umat doa anjelus
Suara kawanan anjing melolong
tepat saat adzan dan lonceng
Entah mengapa….
karena terganggu dengan bunyi
karena ikut menyampaikan pesan
karena ikut memuji semesta
Entah….
Tapi terjadi setiap hari
tak tahu mengapa terjadi
bagiku ajaib dan misteri

Parade tiga bunyi itu
Terjadi rutin setiap hari
Tanpa janji dan kesepakatan
Tetapi karena demikian adanya
sesuai makna dan perlunya
Lonceng gereja untuk umat
Adzan masjid untuk umat
Suara lolongan kawanan anjing
Entah untuk apa dan siapa
karena makluk punya hukum
dalam ruang semesta ini
yang tak tuntas dipahami akal
Mempesona bagi yang peduli

Parade tiga bunyi itu
mungkin kebetulan di tempatku
terjadi dan sempat kupeduli
Namun,…
para pekerja di gudang
para pedagang sekitar masjid
para nelayan di pantai
para petani sekitar gereja
para pelajar antara masjid dan gereja
Masyarakat yang sibuk beraktivitas
Mungkin sudah terbiasa mendengar
maka biasa-biasa saja
dan pasti berbeda reaksinya
sesuai pilihan dan keputusan

Setiap saat terus ada
Jutaan gelombang bunyi terjadi
dari sumbernya masing-masing
Bunyi suara sesama manusia
Bunyi alat-alat musik
Bunyi sarana informasi digital
Bunyi suara kicau burung
Bunyi aneka suara binatang
Bunyi desah ombak samudera
Bunyi angin petir guntur
Bunyi hujan rintik dan deras
Bunyi aneka kendaraan bermotor
Ada dan terus terjadi
Setiap pribadi bisa mendengar
ketika sadari dan peduli

Parade tiga bunyi itu
mengingatkan tentang Sang Ilahi
Lonceng gereja untuk doa
Adzan masjid untuk sembahyang
Lolongan anjing untuk peduli
Manusia adalah makluk rohani
ada relasi dengan Sang Ilahi
Ruang dan waktu kehidupan
Jiwa raga pribadi manusia

Seluruh isi alam semesta
Sejatinya dirangkul dan digerakkan
oleh energi misteri Ilahi
yang memberikan desah nafas
yang mengalirkan desir darah
yang menggendong tubuh raga
yang menyapa suara hati
yang membelai jiwa sanubari
yang memutar roda semesta
Agar terus ada dan terjadi
bagi yang sadari dan peduli
pada suara sabda alam
pada suara Sang Maha Kata
Suara Ilahi Maha Misteri
dalam jiwa raga pribadi

Belajar Menghadapi Tantangan Kehidupan – Menulis Kehidupan 386