Seide.id – Virginia Roberts Giuffre warga negara Amerika yang kini mukim di Australia mengajukan gugatan serius pada salah satu anggota keluarga kerajaan Inggris, Pangeran Andrew, 61, Duke of York.
Virginia yang kini berusia 38 tahun, menuduh putra ketiga ratu Elizabeth II itu telah memaksanya berhubungan badan beberapa kali, sekitar tahun 2001, padahal usianya belum lagi 18 tahun.
“Bila Virginia tidak melakukan gugatan sekarang, itu sama saja dia (pangeran Andrew) lolos dari tanggungjawab atas apa yang telah ia lakukan” ujar David Boies, pengacara Virginia pada ABC News, sebuah jaringan kantor berita Amerika.
Namun Andrew yang adalah adik pangeran Charles dan putri Anne membantah semua tuduhan itu. Dalam wawancara dengan BBC Newsnight akhir 2019 lalu, ayah 2 putri itu memberikan konfirmasi, “tudingan itu tidak benar dan tidak pernah terjadi”
Menurut ingatan Andrew tak ada pertemuan sama sekali dengan wanita bernama Virginia, “tentu ada yang keliru dalam masalah ini” katanya. Tuduhan ini menurut Andrew bisa merusak nama baik keluarga kerajaan Inggris.
Sebaliknya Virginia yang mengajukan gugatan menggunakan UU Anak dibawah umur dan kekerasan seksual bersikeras, bahwa hubungan badan beberapa kali terjadi bahkan termasuk di London juga, di rumah Ghislaine Maxwell, sosisalita London putri konglomerat penerbitan Robert Maxwell, yang juga dikenal Andrew.
Di kediaman Ghislaine ini, tuding Virginia, Jeffrey Epstein dan Ghislaine memaksanya untuk melakukan hubungan seksusal dengan pangeran Andrew. Dalam kesempatan lain, paksaan juga terjadi di rumah mewah Jeffrey Epstein di New York dan pulau pribadi Epstein , Little St. James, di kepulauan Karibia.
Epstein ini adalah pakar keuangan terkenal, sahabat selebriti dan politisi dunia, termasuk teman dekat Bill Gates, Bill Clinton dan Donald Trump, pernah menghebohkan dunia karena ia dituduh sebagai predator seks yang juga seorang pedofil. Beberapa anak-anak di bawah umur diam-diam telah diperjualbelikan.
Jeffrey bunuh diri di dalam tahanan 10 Agustus 2019 dalam usia 66 tahun saat ia berada dalam kurungan untuk menghadapi persidangan perdagangan anak dan kekerasan seksual.
Foto berdua
Sebuah foto Virginia berdua dengan pangeran Andrew kemudian beredar. Foto ini menjadi salah satu bukti yang dipakai Virginia untuk menjerat Andrew.
Namun upaya hukum yang dilakukan Virginia nampaknya tidak mudah, sejak awal, ketika gugatan ini mengemuka, Juru Bicara Istana Buckingham memilih tidak mau berkomentar, dan sebuah biro humas mewakili Andrew mengirim email pada kantor berita AFP dengan tulisan pendek, ‘tidak ada komentar’
Beberapa ‘kawan’ Andrew memberikan pendapat bahwa foto itu hanya rekasaya belaka, yang sudah lumrah di era teknologi masa kini. Seorang sahabat dekat Andrew berkata pada BBC, bisa jadi Andrew memang telah bertemu dan berfoto dengan Virginia, karena sebagai pangeran ia telah diminta berfoto oleh ribuan orang, namun siapa Virginia itu bisa jadi Andrew tidak ingat lagi.
Menggugat orang terpandang yang memiliki kedudukan dan kaya raya memang bukan perkara mudah, apalagi peristiwanya sudah lewat dua dasa warsa silam (gun)