Panggilan Hakiki Membawa Harmoni Damai – Menulis Kehidupan 213

Foto : Gerd Altmann/ Pixabay

Harmoni damai menjadi kebutuhan setiap anak manusia. Dan karena itu, setiap pribadi secara kodrati terpanggil menjadi pembawa harmoni damai bagi sesamanya. Hemat saya, agar bisa menjadi pembawa harmoni damai, maka perlu membina dan memiliki kesadaran diri untuk bersyukur kepada Sang Pencipta dan berterimakasih kepada sesama dan alam semesta yang mengalirkan berkah kehidupan.

Panggilan kodrati dan berkah kehidupan itu saya sebutkan sebagai “sinar mantra merah putih” dalam setiap anak manusia, yang dimeteraikan Sang Pencipta. Lalu, saya tuliskan refleksi dalam sajak:

Sinar Mantra Merah Putih

Mentari sematkan mantra semesta
pada mata anak manusia
agar bisa dibaca sesama
ketika mereka saling berjumpa
karena
mata itu jendela jiwa
pancarkan sinar makna

Ada sinar merah putih
dalam setiap jiwa sanubari
putra-putri pewaris generasi
pembawa cahaya Ilahi
untuk terangi dunia ini
bahwa sorga di atas bumi
udara harmoni damai
bagi segenap insani
yang cintai makna sejati

Sinar mantra merah putih
dipatrikan dalam banyak simbol
tersebar dalam aneka suku
ada di berbagai bangsa negara
Ketika mendambakan makna
harkat martabat sejati
kehidupan kodrati hakiki
semua orang perlu damai
semua manusia butuhkan harmoni

Ketika
Ada iri dengki dendam
menghalau sinar asali
Ada kekerasan permusuhan
memadamkan cahaya asali
Ada radikalisme dan terorisme
membunuh harkat martabat insan
Ada kejahatan dan perang
hilangkan nyawa merusak harta
Maka
sinar mantra merah putih
kembali lari ke matahari
Terjadi kegelapan jiwa nurani
Terpasung kewarasan suara hati
Terbelenggu nalar bias emosi
kehampaan menguasai diri pribadi

Hanya sesama yang bijaksana
datang tanpa bawa senjata
dituntun udara sahaja buana
dipandu roh Pemilik semesta
Yang akan bisa berdoa
pancarkan kembali cahaya sinar
Mantra merah putih
membuka mulut yang gagu
bersihkan mata yang rabun
aktifkan telinga yang tuli
getarkan jantung yang kaku
legahkan nafas yang sesak
cairkan hati yang beku
bangunkan jiwa yang pingsan
Untuk sadari hakekat diri
Untuk syukuri kehidupan ini
sehingga mau melakukan kasih
Untuk mau berterimakasih
sehingga bisa membagi cinta
Dalam relasi saling membutuhkan
Dalam ikatan saling melengkapi

Kita semua manusia adalah sesama saudara
Sama ciptaan Sang Ilahi
Sama bagian semesta
Satu udara yang sama
Satu darah yang sama
Satu asal dan tujuannya

Simply da Flores Harmony Institute

Amuk Virus dan Panggilan Moral