Paul Verhoeven siap mengulang sukses Basic Instinct (1992) lewat film Benedetta dan dua aktris cantiknya, Virginie Efira dan Daphne Patakia. (Foto : FestivaldeCannes)
Oleh AYU SULISTYOWATI
Seide.id – Bukan Paul Verhoeven namanya kalau tidak kontroversial. Sineas asal Belanda yang meroket lantaran membesut Basic Instinct (1992) itu, kini kembali ke Cannes dengan film yang bikin tercengang banyak orang.
Benedetta, film terakhir Verhoeven yang baru-baru ini premier di Cannes Film Festival berseting abad ke-17, mengisahkan seorang biarawati Italia bernama Benedetta Carlini. Sampai di sini terdengar inosen dan tak ada yang aneh. Tapi tunggu selanjutnya: sang biarawati cantik mulai kerasukan. Ia dihinggapi penglihatan-penglihatan religi yang bercampur dengan erotika.
Pihak biara lantas memutuskan memberinya seorang biarawati pendamping agar kesehatannya terpantau dan kembali membaik. Namun yang terjadi setelah itu di luar dugaan, dua biarawati itu malah saling tertarik dan menjalin hubungan panas.
Para penonton Benedetta banyak yang terkejut dengan cerita dan adegan-adegan yang disuguhkan Verhoeven. Bukan hanya lantaran panas, tapi film ini juga banyak menampilkan adegan darah dan kekerasan.
Verhoeven, 82, yang datang ke premier dengan dua bintangnya: aktris Belgia Virginie Efira dan Daphne Patakia, hanya tersenyum santai, sambil mengatakan kekerasan atau adegan lain di filmnya adalah kenyataan. Apalagi, Benedetta juga mendapat sambutan meriah saat selesai diputar.
Diangkat dari buku karya Judith C. Brown yang berjudul “Immodest Acts: The Life of a Lesbian Nun in Renaissance Italy”, konon terinspirasi sebuah kisah nyata.
Di ajang bergengsi Cannes 2021 ini, Benedetta diikutsertakan dalam kompetisi Palme d’Or. Bila tak ada halangan rencananya akan diputar di beberapa negara lain, termasuk Amerika mulai bulan Agustus 2021 nanti