Tindakan Bijak Yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa(Bagian 3)

Foto : Cocoparisienne/Pixabay

Pengantar Singkat:
Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari falsafah hidup bangsa Indonesia yang indah dan sarat makna kehidupan. 

Dalam Bagian 3 ini disampaikan secara singkat dan padat 3 falsafah Jawa ini semoga menginspirasi Anda menuju ke arah hidup yang makin lebih baik.

(1) Ngundhuh Wohing Pakarti (Menuai Perbuatan hidup)

Pepatah Jawa ini bermakna, setiap orang akan mendapatkan akibat dari perilakunya sendiri. Siapa yang menanam kebaikan bakal menuai kebaikan. Sebaliknya, yang menanam kehahatan bakal menuai kejahatan pula.

(2) Writing Tresna Jalaran Saka Kulina (Awal Cinta karena Terbiasa)

Pepatah Jawa ini sangat familiar bagi orang Jawa, maknanya kurang lebih adalah, bahwa cinta biasanya akan datang jika kita telah terbiasa (dalam hal ini misalnya keberadaannya, terjalinnya komunikasi dan juga interaksi)

(3) Memayu Hayuning Bawana, Ambrastha Durangkara (Bangunlah/Percantik Keindahan Dunia, Berantaslah Keangkaramurkaan)

Kata mutiara Jawa ini bermaksud memberi pesan pada manusia agar ketika hidup di dunia hendaknya berusaha memperindah (membangun) dunia dengan rasa cinta kasih kepada semesta, serta memberantas sifat angkara murka dan segala sifat tercela yang merusak dunia.

(Bersambung Bagian 4)

Wisma Ayem Mangkujayan, 29 Agustus 2022

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur