Oleh MAS SOEGENG
Di pinggir jalan, seorang tua berdagang kue. Ia mungkin tak tahu, saat ini PPKM Darurat. Boleh berdagang, namun tak boleh mendatangkan kerumunan atau makan di tempat. Seorang polisi melihat pedagang itu tetap berjualan, lalu mendatangi. Ia membeli 5 biji kue seharga Rp 10,000 namun dibayar dengan uang sejumlah Rp 5,000,000 dan diminta untuk tidak dagang sementara. Polisi menjelaskan alsannya.
Orangtua itu menangis dan mencium tangan pak polisi. Di tempat lain, polisi memborong pedagang mainan dan diberinya Rp 500,000 untuk segera pulang ke rumah. Pedagang berterimaksih, polisi tersenyum.
Di saat PPKM Darurat dan gempuran viruscorona seperti ini, petugas lapangan seperti polisi mengalami sebuah paradok kehidupan. Di satu sisi ia harus tegas melarang orang berjualan,di satu sisi ia berempati pada pedagang kecil seperti itu. Untung ada polisi baik dan berempati seperti di atas, meski tak banyak. Apalagi gaji polisi juga tidak banyak. Tapi orang baik bisa melakukan lebih baik dan lebih banyak daripada polisi yang serba terbatas.
Sedikit atau banyak, di saat seperti ini, Indonesia butuh orang-orang berjiwa besar, berhati emas dan orang baik-baik.
Setidaknya, itulah saatnya kita menyebut predikat Polisi Dengan Hati. Polissi Berhati Emas. Kepolisin di bawah Jendral Lystio Sigit Prabowo memang memiliki konsep pendekatan humanis. Kalau tidak, di tengah hujan hoax ini, penjara pasti penuh. Polisi sekarang, jika tidak melihat kasus besar dan parah, bisa didamaikan, bisa disadarkan, lebih baik menjadikan mereka yang bermasalah sadar daripada dipaksa menghuni penjara. Kasus terbaru dengan dibebaskannya dr. Lois Owin menunjukkan itu. Terbukti kegaduhan berbulan-bulan soal covid bisa diselesaikan dengan bebasnya dokter yang perlu pendekatan manusiawi itu.
Lystio memiliki konsep polisi masa depan yakni dengan istilah Presisi. Singkatan dari Prediktif, Responsiilitas, Transparansi dan Berkeadilan. Dengan Presisi, Kepolisian berharap akan mampu memberikan pelayanan yang terintegrasi, modern, mudah dan cepat.
Pun begitu, di tengah pandemi dengan penyebarannya yang ganas, kita juga memerlukan petugas polisi yang tegas namun tetap humanis. Ketika kedisiplinan masyarakat rendah, tak dapat diharapkan untuk mematuhi protokol kesehatan, salah satu cara menghambat beredarnya virus ini semakin menjadi-jadi, hanyalah hukum yang tegas, berwibawa dan santun. Dan itu kita harapkan dari polisi…..