Prananda Prabowo, Penjaga Ideologi Marhaen dan Penerus Dinasti Soekarno

Prananda Prabowo

Telah menjadi pengetahuan umum, sebagai sosok sentral di PDIP, pewaris partai dari trah Bung Karno akan mendapat sorotan. Ada potensi guncangan setelah Megawati Soekarnoputri tiada atau pensiun. Namun Prananda Prabowo dianggap mampu merangkul kalangan internal, sejauh ini.

Seide.id. – “Saya menugaskan Mas Prananda Prabowo selaku kepala Situation Room dengan memberikan mandat untuk monitoring terhadap dinamika politik nasional bagaimana konsolidasi partai dijalankan pemenangan untuk Pemilu 2024,” kata Megawati Soekarnoputri saat menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP 2024 di Istana Batu Tulis, Jumat (21/4) siang kemarin.

Prananda Prabowo nama yang disebut oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu duduk bersandingan dengan Jokowi. Tapi siapakah Prananda Prabowo?

Prananda ternyata anak dari Megawati Soekarnoputri dan kakak dari Puan Maharani. Prananda merupakan anak ke dua Megawati dari pernikahannya dengan Kapten Surindro Supjarso, Perwira Korps Penerbang Angkatan Udara yang wafat dalam misi penerbangan di Biak, Papua. Sedangkan Puan Maharani, merupakan putri Megawati dengan Taufik Kiemas.

Megawati tengah mengandung Prananda pada awal 1971, ketika suaminya gugur dalam penugasan di Irian Barat – nama Papua saat itu. Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso merupakan pilot AURI dan perwira pertama di TNI AU.

Prananda Prabowo yang lahir 23 April 1971, kini mulai tampil sebagai penerus trah Soekarno yang lain, selain Guruh Soekarno, Puti Soekarno dan Puan Maharani, terutama setelah mendapat tugas khusus dari Ketum Partai yang notabene merupakan ibunya sendiri.

Nama lengkapnya Muhammad Prananda Prabowo – biasa dipanggil Prana atau Mas Nanan – merupakan cucu dari Presiden Pertama RI, Soekarno dan putra kedua Presiden ke5 RI, Megawati.

Ia adik dari Mohammad Rizki Pratama, anak sulung Megawati dan kakak dari Ketua DPR RI, Puan Maharani dari suami Megawati, Taufiq Kiemas.

Di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mas Nanan, sapaan akrabnya, kini menjabat selaku Ketua DPP Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital. Ia juga pernah menduduki Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi (Situation Room) DPP PDI Perjuangan jelang pembukaan Kongres III PDIP 2010 di Bali.

Tak sekadar Cucu Bung Karno, Prananda Prabowo di internal partai, ia juga dijuluki sebagai sebagai “kamus berjalannya Soekarno” karena gaya dan pemikirannya dianggap persis seperti kakeknya itu. Prananda juga mendapat julukan sebagai “Penjaga Ideologi Marhaen”.

Prananda juga memiliki ketertarikan di dunia seni dan musik, bahkan mencoba untuk memadukannya dengan semangat politiknya. Prananda disebut pernah membentuk grup band yang terinspirasi dari ajaran revolusi kakeknya itu, bernama Rodinda (Romantika, Dinamika, Dialektika).

Sebelumnya, ayah dua anak dari Nancy Pradana, sempat digadang-gadang menjadi suksesor Ketua Umum PDIP Perjuangan setelah isu Megawati akan lengser dari jabatan yang diampunya hampir dua dekade itu.

Mantan Walikota Solo, FX Rudy pernah menyebut jika Prananda pantas untuk meneruskan jabatan Ketum selepas Mega. “Menurut saya yang layak ya mas Prananda itu,” katanya beberapa waktu lalu.

Sebagai Kepala Situation Room, Prananda diberikan amanat untuk menyusun strategi partai dan menjaga hasil keputusan kongres partai. Selain itu, Prana juga bertugas untuk melakukan persiapan kunjungan Ketum Partai di daerah sekaligus konseptor pidato Ketum.

Dengan tugasnya sebagai Kepala Situation Room, Prana merupakan tokoh pembaru partai karena telah memodernisasi cara kerja partai.

Telah menjadi pengetahuan umum, sebagai sosok sentral di PDIP, pewaris partai dari trah Bung Karno akan mendapat sorotan. Ada potensi guncangan setelah Mega tiada atau pensiun. Namun Prananda Prabowo dianggap mampu merangkul kalangan internal, sejauh ini. – dms

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.