Program Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) menjadi bahan baku energi kerakyatan di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, yang diharapkan akan membantu mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Realisasi TOSS di Kabupaten Ende akan menjadi solusi dari permasalahan sampah di Ende yang didominasi sampah biomassa seperti daun, ranting, rumput, limbah perkebunan, limbah pertanian, dan sampah organik lainnya. Produk dari olahan TOSS akan digunakan sebagai bahan baku co-firing pada PLTU Ropa, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar rumah tangga dimana masyarakat Ende sebelumnya banyak menggunakan minyak tanah dan kayu bakar.
Program yang merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Ende, PT PTL (Persero) UPK Flores, Comestoarra.com, serta organisasi nirlaba Acil ini akan meningkatkan kualitas serta keberlanjutan lingkungan yang menjadi tujuan utama dari pengembangan pariwisata Indonesia ke depan.
Kehadiran produk dari TOSS dipastikan akan memperkuat Ende sebagai daerah tujuan pariwisata nasional bahkan internasional. Kemenparekraf mencatat, di Ende terdapat 108 daya tarik wisata dengan 64 wisata alam yang diantaranya adalah destinasi kelas dunia Danau Kelimutu serta pantai, gunung, dan danau lainnya. Selain itu terdapat 31 wisata budaya dan 13 wisata buatan termasuk wisata sejarah.
Dirjen PSLB3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan hal ini menjadi kesempatan emas bagi Pemerintah Kabupaten Ende untuk menunjukkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia bahwa Ende memiliki inisiatif bagaimana mengelola sampah dengan lebih baik sehingga dapat memberikan dampak yang besar bagi pariwisata.
“KLHK sangat mendukung dukung program ini dan semoga bisa berjalan dengan baik. Sampah bersih, pariwisata akan meningkat. RDF komunal TOSS diharapkan dapat jadi contoh di seluruh Indonesia,” kata Vivien.
Bupati Ende Djafar H. Achmad mengungkapkan, pelaksanaan program TOSS ini merupakan bagian dari upaya terobosan Pemerintah bersama dengan beberapa pihak untuk menyikapi permasalahan di Ende yang berkaitan dengan lingkungan dan masalah sampah.