Seide.id – Mohon dimaklumi bila ibu yang mengalami sesar sering berjalan terbungkuk-bungkuk lantaran menahan rasa nyeri. Itulah mengapa, ibu yang menjalani operasi sesar saat melahirkan pasti lebih lamban mobilisasinya dibanding yang melahirkan spontan.
Kendati begitu, selepas 24 jam, saat dampak obat bius menghilang, yang bersangkutan harus mulai belajar menggerakkan seluruh persendian tubuhnya secara perlahan. Dengan mencoba duduk, makan sendiri, turun dari tempat tidur, dan berjalan mondar mandir di kamar pemulihan.
Makin cepat dilatih untuk digerakkan akan semakin baik. Sebab bila hanya berdiam diri, kerja pembuluh darah dan otot-otot tubuh, terutama di daerah kaki dan panggul, bisa terganggu. Bahkan bukan tidak mungkin akan menimbulkan bekuan-bekuan darah yang bisa membahayakan. Yakni bisa menyumbat aliran darah di jantung atau otak yang bisa berakhir pada serangan stroke.
Perlu diingatkan pula pada para suami yang istrinya terpaksa melahirkan buah hati mereka secara sesar. Pasalnya, lewat operasi sesar tak terhitung berapa banyak otot di sekitar rahim yang mungkin terputus akibat sayatan sesar lapis demi lapis.
Perlukaan yang ada membutuhkan waktu penyembuhan selama 3 bulan. Sedangkan kalau si ibu kelewat letih atau mengalami stres, bukan tidak mungkin akan mengalami perdarahan per vaginam. Demikian pula dengan bersanggama.
Meski luka luar sembuh dalam kurun waktu 2 minggu, luka di bagian dalam tidak mudah untuk dipastikan kapan sembuh paripurna. Dengan demikian amat diminta kesadaran sekaligus pengertian dari suami untuk memperpanjang masa “puasa” selewat masa nifas.(Puspa)