There’s a lady who’s sure/ All the glitter is gold/ And she’s buying a stairway to heaven/ When she get there she knows/ If the store all are closed/ With a word she can get what she came for…(Stairway to Heaven – Led Zeppelin).
Lagu Stairway to heaven adalah salah-satu dari beberapa lagu pop/rock tahun 70an (bersama Bohemian Rhapsody – Queen) yang paling sering diputar di radio-radio di seluruh dunia sampai hari ini.
Rata-rata manusia ‘normal’ dengan jenis dan ketinggian suara pada umummnya adalah 2 oktav. Jika dia berminat kepada seni suara dan terus berlatih menaikkan jangkauan nada secara terus-menerus dengan pelatih yang ‘benar’ maka, ada kemungkinan bisa mencapai 1,5 sampai 2 oktav. Pelatih yang benar dalam melatih suara ini penting, kata seorang pelatih menyanyi. Karena jika salah:…”Cuma memperoleh capek dan serak doang. Syukur-syukur tenggorokan, urat leher dan pita suaranya gak mengsle!”.
There’s a sign on the wall/ But she wants tu be sure/ Cause you know sometime words heave two meanings/ In a tree by the brook/ There’s a songbirds who sings/ Sometime all of our thoughts are misgiven…
Bagi yang tidak begitu familiar dengan istilah oktav, baik aku dongengi sedikit.
Oktav itu, adalah jangkauan tinggi nada. 1-2-3-4-5-6-7, atau do-re-mi-fa-sol-la-si…itu disebut satu oktav. Nah, jika bisa menjangkau satu oktav lagi (dengan suara ‘asli’ bukan falseto -kita juga menyebut ‘suara palsu’), biasanya ditulis dengan membubuhi titik di atas angka. Nah itu disebut 2 oktav.
Nah,…jangkauan tinggi nada Robert Plant, konon bisa mencapai 3,5 oktav. Konon juga, Mariah Carey bisa mencapai tinggi nada sama dengan Robert Plant, yaitu 3,5 oktav. Tentu dengan catatan, capaian nada setinggi itu, artikulasi atau pengucapan kata-per-kata syair lagu harus jelas terdengar. Jika jangkauannya setinggi itu, tapi tak jelas apa yang diucapkan, itu namanya bukan menyanyi, tapi menjerit.
There’s a feeling I get/ When I look to the west/ And my spirit is cryiny for leaving/ In my thoughts I have seen/ Rings of smoke trough the trees/ And the voices of those who stand looking…
Apakah penyanyi rock harus mempunyai jangkauan nada setinggi itu? Ya gak juga. Rasanya (yang aku tahu) penyanyi rock pria dengan jangkauan nada 3,5 oktav adalah Robert Plant (jika ternyata dunsanak punya informasi tambahan, hla monggo-kerso). Sementara Mariah Carey adalah penyanyi pop.
Banyak penyanyi pop/ rock pria yang jangkauan nadanya tak setinggi Robert Plant, tetapi memang jenis suaranya melengking dan cenderung tinggi dan ‘tipis’ Misalnya John Anderson (Yes), Steve Perry (Journey) atau Michael Jackson. Tapi Robert Plant, jika berbicara memiliki suara yang ‘normal’ seperti suara pria dewasa pada umumnya. Makanya, sering ada peristiwa lucu ketika band Led Zeppelin mengadakan jumpa pers ketika mereka merilis album atau ingin mengadakan konser atau promo rekaman. Sebagian besar dari pendengar lagu-lagi Led Zeppelin termasuk wartawan hanya mengenal karakter suara Robert Plant ketika dia menyanyi.
Ketika dia ditanya-tanya, dia berbicara, dan menjawab dengan suara ‘normal’. Kerap wartawan bergurau: “Hloo,…suara anda kok tak melengking? Suara anda seperti pria normal dan malah cenderung agak berat. Apa di album Led Zeppelin itu memang betul-betul suara anda?”.
Biasanya Plant menjawab juga bergurau: “Hehe,…masak saya harus menjelaskan konser atau tour,…menjawab pertanyaan kalian,…dengan cara menjerit-jerit?…hehe…”
And it’s whispered that soon/ If we all call the tune/ Then the piper will lead us to reason/ And the new day will dawn/ For those who stand long/ And the forests will echo with laughter…
Berbicara mengenai Robert Plant, tak mungkin tak membicarakan Led Zeppelin. Karena sebagian besar kariernya memang dilewatinya bersama: Jimmy Page (melodi dan rhytm gitar) John Paul Jones (gitar bass) dan John Bonham (drum dan perkusi). Rasanya tak mungkin memisahkan Robert Plant dengan Led Zeppelin. Vocal dan band pengiringnya seperti sudah menjadi suatu kesatuan yang terpisahkan. Suara lengkingan gitar Jimmy Page yang meliuk-liuk di antara suara dari tenggorokan (atau ada yang bilang juga, suara perut?) Robert Plant seperti sudah menyatu. Seperti sedang berdialog. Sementara suara gitar bas dari John Paul Jones terdengar seksi mencari-cari celah di antara dialog vocal Plant dan lengkingan gitar Page. Dan tentu ditingkah hentakan suara drum John Bonham yang sangat bertenaga.
Ketika John Bonham tewas karena kecanduan berat pada vodca, rekan-rekannya mengusulkan Josh, anak John untuk menggantikan posisi John Bonham menabuh drum. Setelah beberapa kali dicoba (aku lupa-lupa ingat adakah mereka sempat mengeluarkan album?), ternyata Robert Plant tak menemukan ‘klik’ dengan tabuhan anak Bonham itu. Pun ketika mereka mencoba beberapa pemain drum.
Produser dan kritikus musik terus ‘mengompori’ Led Zeppelin mencari pengganti John Bonham, karena mereka sangat menyayangkan potensi musisi Led Zeppelin yang sedang ‘gahar-gaharnya’ meredup. Tapi mereka tetap tak menemukan pengganti John Bonham. “Tak ada pemain drum yang powernya seperti ‘Bonzo’ kata Plant”.
And it makes me wonder…
Tentang power John Bonham ketika memainkan drum ini, ada cerita unik tersendiri. Wartawan pernah memuji Phil Collins. Phil dianggap berstamina prima selayak atlet, karena bermain drum sambil menyanyi itu sangat menguras tenaga. Apalagi Collins membawakan “The Cage” yang lagu dan suara drum-nya intens itu. Dengan suara masih ngos-ngosan Collins malah memuji John Bonham. Power (suara) drum Genesis tak seberapa dibandingkan dengan power drum John Bonham. “Aku ditandem dengan Chester (Thompson – pemain drum pendamping Phil Collins) pun, mungkin tak sekuat power ‘Bonzo“…
Kembali ke Robert Plant.
Setelah John Bonham tewas dan Led Zeppelin pun tak menemukan pengganti Bonham, meski banyak fihak ‘merayu’ supaya Led Zep, konser dengan pemain drum lain (kalau tak salah Phil Collins pernah dicoba), Robert Plant dan teman-temannya linglung seperti layangan putus.
If there’s a bustle in your hedgerow/ Don’t be alarmed now/ It’s just a spring clean for the May Queen/ Yes there are who paths you can go by/ But in the long run/ There’s still time to change the roaf you’re on…
Lalu Robbert Plant kembali bangkit. Solo kariernya berjudul: “Pictures at Eleven” dibantu Phil Collis dan Robbie Blunt (gitar) meraih sambutan positif. Dalam album itu ada lagu asyik yang aku suka. Judul lagunya sangat puitis: “Moonlight at Somoza” (kalau tak salah juga jadi hit). Lalu, album-album berikutnya seakan tak terbendung dan juga melahirkan hit. Antara lain: “Big Log”, “Ship of Fool”, “Now and Zen”…dll.
Di masa-masa sepuh, Robert Plant masih juga menunjukkan kepiawaian dan lengkingan suaranya (meski tentu saja sudah berkurang seturut usia). Dia beberapa kali membuat album dengan Alison Krauss, seorang penyanyi, penulis lagu dan pemain biola yang biasa membawakan musik country dan blue grass.
Your head is hummin’ and it wont go/ Because you don’t know/ The piper’s calling you to joint him/ Dear lady can you hear the wind blow/ And did you know/ Your stairway lies on the whispering wind
Suatu ketika, beberapa musisi mengadakan semacam tribute untuk Led Zeppelin. Robert Plant, Jimmy Page dan John Paul Jones (yang nampak masih segar dan awet muda) hadir dalam acara itu.
Beberapa hits Led Zeppelin dibawakan oleh beberapa band. Mereka masih manggut-manggut senang dan tersenyum-senyum. Tiba pada lagu Stairway to Heaven yang dibawakan dengan keren oleh band Heart, mereka seperti tertegun. Kamera mengklose-up wajah mereka bertiga, bergantian. Robert Plant nampak ngelangut. Pandangannya seperti menatap sangat jauuuh. Matanya berkaca-kaca…
And as the wind on down the road/ Our shadows tallet than our souls/ There walks the lady we all know/ Who shone white light and wants to show/ How everything turn to gold/ And if you listen very hard/ The tune will come to you at last/ When all is one and one is all, that’s what it is/ To be a rock and not to roll…
Terimakasih sudah menghibur masa remaja kami dengan lengkingan dahsyat suaramu, kang Robert..
And she’s buying a stairway to heaven…
Ilustrasi: Baru saja aku gambar beberapa menit lalu dengan akrilik di artpaper bekas kalender. Berukuran kira-kira 45x30cm…
Aries Tanjung