Oleh Heryus Saputro Samhudi
“Sedih, ya, Bang…! Di TV barusan viral bahwa di sebuah rumah sakit di Jombang, Jawa Timur tertayang gambar jenasah-jenasah tersebab Covid-19, antre…untuk bisa di kubur…,” ucap Mak Wejang saat matahari baru saja membersit di sela-sela daun, dan daun-daun kering serta beberapa gelas bekas minuman (hayo, siapa nih, yang buang?) berserak di jalan depan rumah, bagai sengaja meminta saya segera menyapunya.
Seperti seri sinetron Korea yang banyak digandrungi orang kita untuk terus menonton dan menonton, pandemi Covid-19 juga masih terus berlangsung nyata di depan kita. Situasinya belum tampak membaik, malah dimana-mana jadi Zona Merah dan korban berjatuhan. Oksigen untuk keperluan kesehatan dikhabarkan kian langka. Dan itu tadi…seperti dilaporkan Mak Wejang, jenasah pun harus antre pemulasaran. Pedih.
Tapi hidup terus berlanjut, dan tentunya kita semua harus tetap optimis, melakukan langkah terbaik. Tetap patuh 5 M dan 3 T serta menerima vaksinasi bagi yang belum, dan yang tak kalah penting adalah…kita harus selalu menjaga diri sendiri dan keluarga untuk tetap sehat dan bugar untuk bisa melakoni hidup. Berikut ini tips 10 Dokter Pribadi Terbaik kiriman Dr Yahya Amin, seorang peternak lebah madu di Jawa Timur.

1.Sinar Matahari. Upayakan berjemur sinar matahari (di Bogor dan di kalangan masyarakat Pasundan pada umumnya, disebut sebagai: moyan) secara rutin antara pukul 07:00 – 11:00 WIB. Cukup 15 – 30 menit. Minimal bagian punggung dan jedua lengan,
- Air Putih. Minum air putih, zamzam, infused water, air alkali, air nano, air kangen, air nabis (infused water kurma). Hangat lebih baik. Jangan dingin. Dosis 30 ml per hari per kg berat badan. Mislnya: BB 60 Kg, minum sekitar 1,8 liter per hari. Waktu prioritas minum: bangun tidur, jelang makan dan sebelum mandi. Minum pakai tangan kanan, sambil duduk.
- Madu. Obat segala penyakit yang disebutkan dalam kitab suci. Bagus dicampur dengan air putih hangat dengan suhu 30 dersel. Diminum usai subuh sebelum matahari terbit. Dan sebelum tidur. Dosis cukup 1-2 sendok makan. Upayakan madu asli, murni, alami. Baik bila dicamput dengan lemon, jahe, atau empon-empon/ jamu herbal.
- Istirahat cukup. Setidaknya pukul 22:00 – 03:00 WIB. Plus 15 – 60 menit sbelum atau sesudah dzuhur. Jangan lupa sebelum tidur memaafkan/mengikhlaskan semua orang, mensyukuri pemberian, dan berdoa.
- Olahraga. Terbaik adalah jalan kaki, cukup 30 -60 menit, sampai keringatan, 5x dalam sepekan. Usahakan berjalan minimal 10.000 langkah per hari, meskipun di dalam rumah.
- Tilawatul Quran. Dengan suara yang setidaknya terdengar telinga sendiri. Rutin tiap hari, terutama usai subuh dan atau bakda magrib. Bagus kalau bisa ODOJ (One Day One Jus). Usahakan juga membaca surat al-Waqi’ah dan atau al-Mulk tiap malam. Bisa ditambah dengan mendengarkan bacaan al-Qur’an (murottal) termasuk ketika mnjelangtidur.
- Udara Non-Polusi. Menyempatkan diri menghirup udara segar di sawah, kebun, hutan atau gunung. Pekarangan rumah ditanami dengan pohon/ bunga-bungaan yang cukup dan asri.
- Makanan yang Seimbang. Sehat, bergizi dan berkesadaran. Upayakan makan buah/sayur, raw food, tahu, tempe, telur dan ikan. Stop gula pasir dan junk food, dan kurangi makan nasi. Makan ketika lamar, berhenti sebelum kenyang. Rutinkan puasa sunnah Senin/Kemis dan atau Ayyamul bidh (tanggal 13 – 15 bulan Qomariyah).
- Ridho, menerima pemberian dan takdir Tuhan dengan ikhlas. Merasa cukup dan mensyukuri pemberian itu.
- Habbatussauda atau Jintan Hitam. Obat segala penyakit kecuali tua dan maut.
Meneguk secangkir wedhang empon, saya berdoa semoga kita semua semakin diberi sehat, afiah, jauh dari wabah dan musibah, Panjang umur, murah rezeki, manfaat, baik dan berkah. Bi idznillaahi wa birahmatihi…
08/07/2021.