Seide.id- Tak hanya bumbu dan aneka mie, kehidupan berintim-intim pun menawarkan pilihan ini. Cocok bagi pasangan muda yang sama-sama supersibuk. Maupun pasangan setengah baya kala didera kebosanan.
Bukan tidak mungkin kan pasangan suami istri “lupa” berintim-intim lantaran kelewat asyik mengejar karier ataupun kemapanan ekonomi?
Padahal di sisi lain, dorongan seksual bisa saja muncul tiba-tiba. Apa jadinya kalau pasangan tadi tiba-tiba tersadar sudah sekian lama mereka tak berintim-intim jusru sewaktu hendak berangkat kerja? Tak ayal lagi, libido yang sekian lama terpendam dan kini naik ke ubun-ubun pastilah “menuntut” penyaluran. Nah, seks intan bisa jadi pilihan tanpa harus kelewat khawatir terlambat ngantor.
Berintim-intim model ini paling-paling hanya membutuhkan waktu sekitar 5-7 menit atau bahkan lebih singkat. Namun mengingat sifatnya yang “cepat saji”, tentu tak bisa diharapkan cara “mengolahnya” akan sama persis dengan yang konvensional. Semntara kita tahu, wanita umumnya tak mudah terbangkitkan gairah seksualnya. Bisa dimaklumi jika hanya satu pihak, yakni suami, yang sudah dalam kondisi “siap tempur”.
Tinggal Tekan “tombol”
Tentu akan timbul persoalan baru, terutama bagi istri sebagai pihak yang tak terkondisikan siap tempur dalam waktu singkat. Terlebih jika ia memang tak menginginkannya,. Pastilah akan muncul perasaan sebal. “Apa-apaan sih? Mau ngantor kok sempat-sempatya mikir ke situ!” Kalau ini yang terucap, bisa jadi suami akan merasa ditolak mentah-mentah.
Ujung-ujungnya bukan “sajian” nikmat nan-lezat dalam waktu singkat yang mereka rasakan, melainkan justru menyulut perang dingin.
Kalaupun demi suami tercinta, istri kemudian bersedia, tentu bukan tanpa beban. Sangat mungkin ia yang saat itu sama sekali tak berminat, akan menekan rasaa tak nyaman. Padahal hubungan seksual yang sehat haruslah dilakukan dengan senang hati dan mampu memberikan kepuasan bersama.
Itulah mengapa, dalam seks instan pun haruslah dikondisikan agar suami maupun istri sudah sama-sama spanning alias libidonya sedemikian tinggi. Dengan begitu, diharapkan kebutuhan keduanya bisa sama-sama terpenuhi.
Jikapun istri agak sulit terbangkitkan gairahnya, sebenarnya tak harus jadi kendala. Toh, sebagai suami istri tentunya masing-masing sudah saling tahu di mana letak “tombol” pasangannya dan tahu pula bagaimana menghidupkannya agar bisa menyala saat itu juga.
Sebatas Variasi
Yang perlu diingat, seks instan sebaiknya hanya dijadikan sebagai variasi. Dengan demikian, sensasi istimewanya akan lebih terasa. Seperti halnya variasi lain, semisal posisi, berintim-intim model ini diyakini bisa mengatasi kejenuhan akibat berintim-intim dengan model yang itu-itu saja dari hari ke hari. Jika keseringan dilakukan atau malah dijadikan bagian dari rutinitas, maka seks instan tak lagi menyisakan sensasinya yang luar biasa.
Selain itu, tetap perlu ditekankan pentingnya menahan diri. Mengingat berintim-intim model ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Artinya, tak harus di kamar tidur, melainkan bisa di ruangan mana pun di dalam rumah. Semisal di kamar mandi atau malah di dapur. Tentu saja dengan tetap mempertimbangkan aspek kepatutan. Terlebih jika ada anggota keluarga lain yang tinggal bersama mereka, semisal anak atau pengasuh.
Harus diingat pula bahwa berintim-intim menuntut kesiapan fisik dan psikis yang akan terealisasi sempurna lewat rangkaian akivitas itu sendiri, dari foreplay sampai afterplay. Tak terpenuhinya kriteria ini dikhawatirkan akan menurunkan intensitas relasi seksual di antara suami istri. Jadi, bila memang tersedia waktu yang cukup panjang, tak perlulah berintim-intim secara terburu-buru memanfaatkan seks instan. (Puspayanti )