(99) SUGRIWA SUBALI (1)
Sebagai jagonya Dewa, oleh Bathara Narada atau Resi Kanekaputra, nama Raden Guarsa diganti dengan nama baru Raden Subali, sedangkan Raden Guarsi diganti dengan Raden Sugriwa.
Sebelum melawan Prabu Mahesasura, Lembusura dan Jathasura yang tempatnya berada di dalam gua mereka bersepakat. Di ‘sumbari’ (ditantang) dulu agar keluar dari dalam gua. Yang keluar pertama kali adalah Jathasura. Dia dapat dikalahkan dan lari dalam hutan. Yang keluar kedua adalah Lembusura. Ia mati terbunuh di tangan Raden Sugriwa.
“Sugriwa, aku akan berperang melawan Maesasura di dalam gua. Setelah aku masuk jagalah pintu guanya. Dan lihatlah melalui lubang gua ini. Jika yang keluar adalah darah merah berarti aku menang. Bersorak sorailah atas kemenangan kita!
(100) SUGRIWA SUBALI (2)
“Tetapi jika yang keluar adalah darah putih aku gugur dalam peperangan melawan Maesasura. Maka segera tutuplah pintunya agar Mahesasura tidak bisa keluar dari dalam gua dan akan mati selamanya.
“Siap, Kanda Subali.”
Subali memasuki Gua Kiskendapuram Berperang melawan Prabu Mahesasura. Raden Sugriwa terus mengawasi lubang gua. Yang keluar adalah darah merah bercampur darah putih. Ia dapat memastikan jika Subali dan Mahesasura gugur bersama dalam peperangan itu. Maka pintu gua segera ditutup oleh pasukan kera atas perintah Sugriwa.
“Sugriwa, Kakangmu menang perang Sugriwa!! Aku telah berhasil memboyong Dewi Tara.!!!”
Subali terus berjalan menuju pintu gua. Dia sangat kaget sekali melihat pintu gua tertutup rapat. Ia berteriak memanggil nama Sugriwa.
“Sugriwa!!! Sugriwa!! Buka pintunya Sugriwa!!!!”
(101) SUBALI MARAH
Karena teriakan Subali meminta tolong untuk dibukakan pintu gua pada Sugriwa tak ada tanggapan, maka Subali mengucapkan mantra sakti “Gunung Guntur” dan seketika terbukalah pintu gua.
“Sugriwa, mengapa engkau menutup pintu Gua Kiskendhapura, heh!”
“Kakang Subali lihatlah yang keluar dari lubang gua ini darah merah bercampur putih!”
“Jadi engkau berkesimpulan aku mati “sampyuh” (mati bersama,) dengan Maesasura. Subali !! Subali !!! Nasibmu buruk sekali !!!”
Tiba-tiba Bathara Narada menemui keduanya.
“Subali, atas jasamu engkau diangkat menjadi Dewa dan Dewi Tara menjadi istri Sugriwa. Ayo Subali ikut aku ke Kayangan Suralaya.”





