Sebuah lukisan berjudul Banjir Besar karya Joseph Desiree-Court menawarkan banyak persepsi
Sebuah lukisan karya Joseph Desiree-Court berjudul Banjir Besar yang dibuat tahun 1826, menarik perhatian.Dalam kitab Kejadian, Tuhan membanjiri bumi, hanya menyisakan Nuh dan keluarganya yang telah diperintahkan untuk membangun sebuah bahtera. Yang lainnya binasa dalam banjir besar.
Alih-alih mengilustrasikan kehidupan Nuh, Court memberi kita adegan dari sisi lain dari sebuah cerita. Ddalam gambar, seorang pria harus memilih antara menyelamatkan isterinya, putranya sendiri atau ayahnya. Dia memilih ayahnya yang, meski pria itu telah berusaha keras, baru saja lepas dari genggamannya. Lukisan itu bisa dibaca sebagai alegori tentang kemelekatan pada masa lalu. Jika Anda selalu melihat pada tradisi dan masa lalu, Anda akan kehilangan semua kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan.
Lukisan ini menunjukkan si pria yang ada di darat, baru saja kehilangan raihan tangan sang ayah dan mengabaikan anak dan isterinya yang ada di sungai yang bergelayut di akar tanaman.
Sang ayah merupakan representasi dari masa lalu, sang iseri representasi dari masa kini dan sang anak adalah masa depan.
Siapa yang layak ditolong terlebih dahulu, jika itu anda : masa lalu, masa depan atau masa kini ?
Membantu ayah adalah bentuk penghormatan terhadap orang tua. Membantu anak adalah membantu masa depan sementara membantu isteri adalah membantu masa kini.
Dalam nilai spiritualisasi katolik, juga ada pelajaran saat seseorang akan melakukan pernikahan. Romo sebagai penasihat spiritual dan pemuka agama membuat sebuah perumpumaan; suatu kali anda naik kapal bersama keluarga anda; orangtua, adik dan isteri. Mana yang anda bantu telebih dahulu.
Dalam konteks perkawinan, katolik menekankan bahwa jika seorang lelaki sudah menikah dengan isterinya, maka suami isteri telah menjadi satu. Itu artinya apapun yang terjadi, satu jiwa tentulah mengutamakan satu jiwa, satu ikatan.
Bagaimana dengan lukisan Joseph Desiree-Court ? Mana yang layak diselamatkan : ayah, anak atau isteri ?
Berbagai teori kepentingan sangat berperan dalam situasi seperti ini. Namun tidak mudah memilih satu di antara ketiga orang-orang yang dicintai. Semua memiliki peran dalam kehidupan sang lelaki; ayah, isteri dan anak. Semua tergantung keberpihakan dan kepentingamn hidup anda.
Heibatnya lukisan itu juga dapat melahirkan berbagai persepsi. Si pria membantu ayah terlebh dahulu mengingat sang ayah sudah hampir tengglam, tak dapat berenang, sementara isteri sudah bisa menyelamatkan anaknya dan tangan isteri sudah memegang akar.
Akhirnya Mas Hardi Sedia Bersimpuh di Hadapan Yang Kuasa
Bisa juga, dengan pikiran agak lain; si pria lebih membutuhkan ayah yang tak tergantikan sementara ia bisa saja menikah dengan wanita lain dan memiliki anak lagi.
Apapun alasan yang akan anda kemukakan tentang makna lukisan itu sendiri menunjukkan betapa lukisan itu sangat memiliki maka dalam. Dan itulah heibatny sebuah lukisan. Sebuah gambar memiliki makna ribuah kata-kata.
Bagaimana menurut anda.
Lukisan Van Gogh Perlu 139 Tahun Terjual 500 Miliar, NFT Pak 6 Bulan Terjual 1 Triliun
Lukisan Diri Karya Frida Kahlo Memecahkan Rekor Lukisan Termahal Karya Seniman Latin