Skema Ponzi Meraup 30 Triliun

Skema Ponzi Meraup 30 Triliun

Skema Ponzi selalu melibatkan uang investor. Seperti kerucut dalam gambar di atas ini ( Gambar; AI/ Bing, Seide)

Lagi-lagi, penipuan di cryptocurrency. Kali ini bernilai triliunan. Adalah anak muda bernama Sam Lee dari Australia. Ia didakwa melakukan konspirasi melakukan penipuan di AS melalui’skema Ponzi’ senilai $1,89 miliar. Melalui kripto HyperVerse, Sam dituduh menipu investor. Lee menghadapi hukuman lima tahun penjara jika terbukti bersalah.

Komisi Bursa Sekuritas AS mendakwa Lee dengan tuduhan penipuan dan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar yang melanggar US Securities. 

Putra Mahkota Australia

Sam Lee, piutra mahkota Australia yang dituduh melakukan inveesasi Ponzi ( Foto: Istimewa)

Sam Lee, yang  pernah dijuluki “putra mahkota bitcoin” di Australia, dituduh bersama promotor skema kripto HyperVerse dan HyperFund AS lainnya, Brenda Chunga. Chunga telah mengaku bersalah atas konspirasi untuk melakukan penipuan sekuritas. Keduanya dituntut pidana karena mengoperasikan skema Hyper untuk “memperkaya diri mereka sendiri secara tidak adil” dengan membujuk investor ke dalam skema tersebut.

Dokumen pengadilan merujuk pada skema kripto yang dijalankan oleh grup HyperTech secara kolektif sebagai HyperFund tetapi dana tersebut beroperasi dengan berbagai nama, termasuk HyperCapital, HyperFund, HyperVerse, dan HyperNation. Lee adalah ketua grup HyperTech, yang didirikan bersama mitra bisnisnya, Ryan Xu. Xu tidak disebutkan namanya dalam dokumen pengadilan.

Tuduhan lain adalah Lee menggunakan CEO palsu dalam peluncuran skema HyperVerse dan hubungannya dengan perusahaan kripto Australia yang bangkrut, Blockchain Global. Lee disebut sutradaranya.

SEC menyebut Lee dan Chunga, terlibat dalam kasus piramida pemasaran multi-level dan skema Ponzi terkait aset kripto global yang mengumpulkan lebih dari $1.7 miliar. Korbannya berada di seluruh dunia. Termasuk jutaan dari investor AS. 

Penambangan Palsu

Direktur penegakan hukum divisi SEC, Gurbir S Grewal, menuduh Lee dan Chunga menarik investor dengan daya tarik keuntungan dari penambangan aset kripto. Tetapi satu-satunya hal yang ditambang HyperFund adalah kantong investornya.

Kasus ini sekali lagi menggambarkan bagaimana ketidakpatuhan dalam keuangan kripto, dimana promotor memanfaatkan janji uang mudah, tanpa memberikan pengungkapan perlindungan investor terperinci yang diwajibkan oleh ketentuan pendaftaran undang-undang sekuritas federal.

Laporan lebih jauh mengungkapkan bahwa sekitar bulan Juni 2020 hingga November 2022, Lee dan Chunga menjual keanggotaan di HyperFund dan “membuat pernyataan yang salah dan menyesatkan tentang investasi tersebut. Mereka berdua secara sengaja atau ceroboh terlibat dalam skema untuk menipu investor dengan membujuk mereka dengan janji palsu tentang jaminan pengembalian yang tinggi dari investasi melalui surat berharga.

Skema Ponzi

Dokumen pengadilan menyatakan bahwa HyperFund beroperasi sebagai skema Ponzi, dengan dana dari investor yang digunakan untuk melunasi investor awal. HyperFund tidak memiliki sumber pendapatan nyata selain dana yang diterima dari investor.

Sistem penghargaan HyperFund, yang digunakan untuk mendatangkan investor baru, “tidak lain hanyalah alat perekrutan skema piramida. Investor HyperFund dan iterasi berikutnya membeli paket “keanggotaan” dengan janji imbalan harian sebesar 0,5% dan pengembalian 300% selama 600 hari. Investor diberitahu bahwa “pengembalian pasif selangit” ini berasal dari operasi penambangan aset kripto HyperFund. Kenyataan, yang ditambang Lee adalah kantong investor. 

Sam Lee, yang tinggal di Dubai sejak 2021, belum menunjuk pengacara pembela. Melalui Guardian Australia Lee membantah HyperVerse adalah penipuan. Ia mengklaim hanya terlibat dalam pengelolaan dana dan sisi teknologi bisnisnya.

Tuduhan terhadap Lee dan Chunga adalah hasil penyelidikan bersama yang dilakukan oleh satuan tugas El Dorado di Departemen Keamanan Dalam Negeri di New York dan unit investigasi kriminal Internal Revenue Service. Gugus tugas El Dorado adalah gugus tugas anti pencucian uang tertua di AS, dengan lebih dari 200 anggota yang menargetkan kejahatan keuangan tingkat lanjut, termasuk kejahatan di dunia maya dan mata uang kripto.

Sumber The Guardian

Hindari Keuntungan Besar dan Cepat

Sekali Telpon 263.500.000 Lenyap, 2FA Tak Berlaku

Hindari Investasi Yang Tidak Anda Pahami


SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.