Jerman dalam krisis
Apalagi, memasuki tahun 1945, keadaan Nazi-Jerman sebenarnya sudah menderita! Sumber-sumber mineral, pabrik mesin perang, depot BBM, gudang bahan pangan, bahkan bendungan sebagai sarana pembangkit listrik sudah dibom Sekutu siang dan malam!
Pembom Inggris lebih senang bekerja malam hari, nanti menjelang matahari terbit giliran pembom Amerika mengudara. Begitu seterusnya.
Tidak hanya di wilayah Jerman. Pemboman juga menggasak obyek-obyek vital milik Jerman di Perancis, Italia, Austria, Cekoslovakia bahkan menjangkau ke utara hingga ke Norwegia!
Jerman juga kalah di hampir semua front pertempuran. Dan kini dalam krisis berat.
Jumlah SDM terampil semakin menyusut dan sumber daya alam kering kerontang! Ini membuat pecah kepala Jendral Alfred Jodl, manajer perang Hitler yang mengatur semua front.
Ia sibuk bukan kepalang. Saking sibuknya sampai tidak bisa menengok istrinya Irma Grafin von Bullion yang sekarat di rumah sakit dan akhirnya ia meninggal tanpa pernah melihat suaminya datang menjenguk!
AU-nya juga lumpuh total, kapal perang makin berkurang dan -terutama- persediaan BBM-nya dalam bahaya besar!
Kapal tanpa BBM
12 November 1944, hanya dua bulan lalu, kapal perang Tirpitz nan indah, kuat dan besar, saudara kembar kapal Bismarck, 2 maha karya kapal perang era itu berhasil ditenggelamkan AU-Inggris tanpa kehadiran pesawat tempur Jerman yang berupaya menghalau!
Kurang BBM, kapal hanya diparkir begitu saja di sebuah teluk tersembunyi di pesisir utara Norwegia. Ini mengherankan kru dan membuat marah perwiranya karena terus menganggur.
Kapal perang tanpa pengawalan pesawat tempur bak bebek gemuk sedang duduk manis, mudah ditembak!
Jerman menindas warga Norwegia sama kejamnya dengan penindasan di Sovyet, maka melihat kapal yang diparkir berhari-hari memberi kesempatan pada penduduk lokal untuk membalas.
Mereka memberi tahu posisi kapal pada Inggris! Dan tak lama kemudian Tirpitz yang malang menjadi bulan-bulanan pembom Inggris!
Tank kehabisan bensin
Kejadian lain, baru awal Januari lalu, ketika Hitler melancarkan serangan terakhir -menggunakan puluhan tank Tiger yang lebih besar, kuat dan modern- secara mendadak menerjang masuk Belgia dalam pertempuran yang terkenal dengan nama Pertempuran Bulge.
Apa yang terjadi kemudian? Tank-tank Tiger nan gagah ditinggalkan dalam keadaan mogok karena kehabisan bensin!
25 Desember 1945, tepat di hari Natal, pasukan elit tank dengan seragam hitam yang sangat mereka banggakan harus dipermalukan karena mereka mesti balik kanan, jalan kaki pulang kampung karena tangki bensin kering!
Apa gunanya tank hebat kalau tak bisa bergerak?
Begitulah, Karl Donitz sekarang harus cermat dan efisien, mengatur kapal juga BBM untuk mengangkut 2 juta lebih manusia yang kedinginan, kelaparan dan putus asa!
