Oleh NON-O
Nasruddin Hoja punya kesepakatan aneh dengan isterinya, yakni mengatur tanggung jawab dan tugas rumah tangga mereka berdasarkan tanggal ganjil genap. Umpamanya, pada tanggal ganjil, tangung jawab dan tugas Nasruddin adalah mengurus bagian dalam rumah, sementara isterinya bertanggung jawab pada tugas dan pekerjaan di luar rumah. Jika Nasruddin mengepel lantai dan mencuci, isterinya bertugas ke pasar, menyapu halaman, membersihkan kebun, dan sebagainya. Jika tanggalnya genap, yang berlaku adalah kebalikannya.
Begitulah, suatu hari Nasruddin Hoja pulang dari belanja di pasar. Baru saja masuk ujung jalan, seorang tetangganya menarik tangannya terburu-buru. “Cepatlah pulang, Mullah, rumahmu kebakaran!” Ujar tetangganya megap-megap. “Tadi keketuk-ketuk pintu rumahmu untuk memberi tahu, tapi isterimu tak kunjung menyahut.”
“MasyaAllah, tenanglah sedikit dulu kenapa?” sambung Nasruddin, “Aku punya kesepakatan dengan isteriku yang tidak kamu pahami. Hari ini tanggal genap, jadi isteriku lah yang punya tanggung jawab untuk menyelesaikan urusan di dalam rumahku itu. Sedangkan tugasku hanyalah menyelesaikan apa-apa yang ada diluar rumah, jadi biar saja isteriku yang mengurusi masalah ini!”
