Bermula dari serangan menara kembar di New York, (9/11/2001) Amerika Serikat mengirim pasukan ke Afganistan, dan menjadi konflik yang tak berkesudahan selama 20 tahun.
Seide.id – Perang di Afghanistan merupakan terlama dan termahal bagi Amerika Serikat, juga dilihat dari nyawa yang hilang, pasukan yang dikirim dan uang yang dihabiskan.
Amerika Serikat melakukan invasi ke Afghanistan setelah serangan 11 September 2001, yang menewaskan hampir 3.000 orang di New York, Washington, D.C., dan Pennsylvania.
Angkatan Bersenjata AS melalui Departemen Pertahanan harus membiayai kontraktor dan pegawainya di Afghanistan.
Pada puncak konflik, ada 100.000 tentara Amerika Serikat di Afghanistan, demikian Voa Indonesia mengutip berbagai sumber resmi pemerintah.
Sejak 2001, 2.442 tentara AS tewas dalam konflik di Afghanistan. Para peneliti Amerika di Brown University memperkirakan jumlah total orang yang tewas di Afghanistan mencapai 70 kali lipat dari angka tersebut, termasuk lebih dari 47.000 penduduk sipil.
Pentagon mengatakan operasi militer AS di Afghanistan menghabiskan biaya $824.9 miliar (Rp11.800 triliun) sejak 2001. Para peneliti Brown University memperhitungkan biaya total operasi AS di Afghanistan dan Pakistan mencapai $2.3 triliun (Rp 33 kuadriliun).
Ribuan Nyawa Melayang
Sejak 2001, sebanyak 2.442 tentara AS tewas dalam konflik di Afghanistan. Para peneliti Amerika di Brown University memperkirakan jumlah total orang yang tewas di Afghanistan mencapai 70 kali lipat dari angka tersebut, termasuk lebih dari 47.000 penduduk sipil.
TOTAL KEMATIAN : 171.336 personil, Tentara AS: 2.442 kematian, Kontraktor AS: 3.846, Tentara sekutu lainnya: 1.144, Pekerja bantuan kemanusiaan: 444, Jurnalis dan pekerja media: 72, Militer nasional dan polisi: 75.314 – VoA/dms.