Penipu selalu ada ketika di sana ada uang yang bisa diambil, dijadikan objek. Di semua sektor ada. Terlebih di dunia maya, dunia digital atau sekarang hype dengan cryptocurrency. Di Indonesia disebut Aset Kripto. Apa yang ada di pikiran anda jika ada sebuah token, tiba-tiba muncul di berbagai media sosial dan menciptakan hype besar-besaran di sekitar proyek itu sendiri ? Investor mestinya sudah paham, bahwa aset kripto itu diberi tanda : Waspada ! Alias bisa rugpull.
To Good To Be True
Tipikal hype biasanya berdasar statement yang terlalu lebai soal potensi aset kripto itu dan memberikan impresi kenaikan yang to the moon. Ingat pepatah, “ too good to be true’. Yang terlalu baik-baik saja, biasanya tidak baik atau tidak benar. Di Telegram, para booster kripto berkeliaran menangkap mangsanya.
Hype atau trend yang sedang banyak dibicarakan, biasanya taktik para penipu untuk menggelembungkan nilai token atau aset kripto tertentu, yang nyatanya adalah palsu atau hoax.
Para penipu itu memerlukan kail utuk memancing korban dengan cepat. Tipikal kail termasiuk janji yang tak dapat mereka penuhi, narasi revolusioner, proyeksi pengembalian modal yang begitu besar dan dasyat serta garansi untung. Itu semua butir-butir yang terkandung dalam rug pull scam. Jenis penipuan bawa kabur dana investor. Jika hal itu dijanjikan dari sebuah token yang tak jelas manfaatnya, sudah waktunya untuk menghindar dari proyek mbelghedes itu.
Perlunya Audit
Token harusnya memiliki dan menjalankan audit smart contract utuk meyakinkan bahwa sebuah prouek siap untuk dipakai sebagai alat invesasi yang layak. Tujuan audit untuk menemukan sekiranya ada bugs atau kekurangan keamanan di dalam codenya.
Audit proyek kripto selalu dipublikasikan di media dan mengaitkan link ke perusahaan auditor semacam Certik apakah sertifikat yang diterima benar atau palsu. Juga ada penilaian dari perusahaan audit tersebut. Proyek aset kripto yang tidak membagi kodenya dan mengabaikan peringatan keamanan terakit kode di media, layak diwaspadai.
Tentang Pendiri Anonim
Tim di belakang proyek kripto sangat penting. Jika proyek itu sah dan tak ada renacana jahat, mestinya tak perlu para founder itu menyembunyikan identitasnya.
Bagaimana dengan Bitcoin dengan nama samaran Satoshi Nakamoto dan Shiba Inu dengan Ryoshi ?
Ini kasus unik. Bitcoin adalah kripto pertama yang diperdagangkan secara umum dan Satoshi kemungkinan khawatir akan keselamatannya. Terlebih, ia memiliki tujuan revolusioner; mengganti uang pemerintah dengan uang rakyat melalui Bitcoin. Sementara Ryoshi ketika membuat Shiba Inu benar-benar ingin bercanda dan mengolok-olok aset kripto Doge Coin yang akan dikalahkan sehingga ia juga membuat meme anjing penakluk Doge. Toh kini dengan malu-malu, Ryoshi sering muncul memberi komentar atau arahan.
Jika sekarang masih ada pendiri aset kripto yang menyembunuyikan identitasnya, bisa berarti disengaja agar tak terlacak, jika di kemudian hari, terjadi sesuatu dalam proyek tersebut. Artinya jelas, anonim itu menunjukkan tak ada tanggung jawab dan layak pasang bendera merah untuk aset kripto semacam itu. Bagaimana mungkin mepertaruhkan uang masyarakat yagn begitu besar, namun si peneima uang tak mau muncul menunjuukkan dirinya ?
White Paper Tak Jelas
Proyek curang biasanya tak bertahan lama. Para penipu tidak serius membuat White Paper yang mestinya menunjukkan apa-apa saja yang layak diketahui oleh investor. Mereka bisa comot sana comot sini agar white paper ada dan jadi. Ini terlihat dari white paper yang kabur.
White Paper adalah dokumen proyek kripto berisi strategi, tujuan, analisa pasar dan manfaat bagi investor. Jika sebuah aset kripto tidak melengkapi dirinya dengan kejelasan, sama saja dengan materi promosi. Sebaiknya jangan dekat-dekat dengan proyek seperti itu,
Roadmap Abstrak
Proyek cryptocurrency yang profesional, harus membuktikan pada investor bahwa mereka punya niat serius dan memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan dalam rencana mereka yang tertuang dalam Road Map. Roadmap sebuah proyek memberi peluang dan pembuktian kepada investor untuk mengevaluasi pencapaian yang telah diakukan saat ini dan rencana masa depan pengembangannya.
Jika roadmapnya saya abstrak, tidak jelas, barangkali tujuan proyek satu-satunya memang rugpul. Tarik karpet untuk kabur bawa uang. Dapat uang, lalu lari dengan meninggalkan proyek begitu saja. Jika roadmap menyatakan pengembangan masa depan yang tidak realistik, namun proyeknya tak menunjuikkan hal itu, anggap saja ini peringatan untuk lari dari proyek.
Hanya Terdaftar di Bursa Tertentu
Bursa Kripto Tak Terpusat (Decentralization Exchange/ DEX)) menerapkan kebijakan daftar yang ketat bagi token baru untuk memenuhi persyaratannya dan proses cukup panjang, dan inii harus ditempuh oleh proyek kripto yang jelas. Sementara proyek tipu-tipuan tak punya waktu dan uang banyak untuk urusan berbelit. Proyek scammer kebanyakan melisting token mereka di satu bursa CEX dibanding di DEX.
CEX melibatkan perusahaan organisasi pusat yang bertindak sebagai orang ketiga untuk menyimpan aset, mengatur pertukaran, dan mengenakan biaya pertukaran. Ini sedikit mudah dan tiak susah. Sebaliknya, DEX mengandalkan smart contract yang dijalankan sendiri untuk memfasilitasi trading aset. Untuk masuk ke sana, diperlukan persyaratan njlimet.
Perlunya likuiditas
Sebagian besar kumpulan likuiditas ( Liquidity Pool) mengunci aset digital mereka dalam waktu tertentu. Ini merupakan langkah yang diperlukan untuk memberikan kepercayaan kepada penyedia likuiditas dan melindungi mereka dari risiko tarik-menarik.
Jika kumpulan tidak terkunci, pengembang jahat akan menguras aset dan meninggalkan investor seenaknya sendiri. .
Alokasi Token
Penipu cenderung menyimpan sejumlah besar supplay token untuk diri sendiri. Jika prosentase besar token ada di dompet pemegang koin ( investor) sedikit, ini tanda potensi rugpull aau setidaknya ada manipulasi harga.
Cek alokasi token di website mereka, seperti melalui etherscan atau BSCScan. Jika hanya ada beberapa pemegang token tetapi banyak sekali token di dompet pengembang, anggap ini sebagai peringatan keras. Jauhi.
Likuidits rendah dan volume trading
Volume trading yang sehat seharusnya masih meninggalkan antara 10% hingga 40% kapitalisasi market aset. Volume Perdagangan sehari rendah, menunjukkan rendahnya likuiditas. Jika volume di bawah 10% market cap, bisa jadi sinyal bahwa aset terkunci tidak cukup masuk dalam kumpulan likuiditas.
Lakukan riset sendiri kenapa itu bisa terjadi. Bisa jadi proyek masih baru dan likuid tidak terkunci. Informasi pada kumpulan likuiditas tersedia di Dex resmi.
Dengan memahami ini, investor akan tahu dan bisa memilih, mana proyek kripto yang layak investasi atau dijauhi sama sekali.
- Penulis MS Sunber Daily Coin/ Medium Foto Coinmania
BACAAN LAIN
Cara Mengelola Portfolio Kripto Kita
Peretas Korea Utara Pencuri Kripto Aktif di Kripto
Bagaimana Cara Mengajari Anak Dan Keluarga Anda Tentang Cryptocurrency