AI telah lama merambah ruang angkasa. Hanya baru-baru ini peningkatan manfaatnya semaikin dirasakan.
AI atau Robot Pintar, kini telah merambah dirgantara. Robotika dalam indurstri kedirgantaraan mendorong inovasi dalam penerbangan dan eksplorasi ruang angkasa
Pasar robotika di langit bebas kini berkembang begitu cepat dan berlum pernah terjadi sebelumnya. Robot pintar dengan sistim otomatisasi telah mampu mengubah cara manusia mengoperasionalkan pesawat terbang.
Collaborative Robot atau Cobot, adalah salah satu tren penting di sektor angkasa. Mengingat robot dibuat untuk beroperasi bersama manusia, proses produksi untuk kedirgantaraan mendapat manfaat dari peningkatan fleksibilitas dan efisiensinya. Cobot dapat melakukan operasi berulang secara akurat, yang membantu mempercepat produksi dan meningkatkan kualitas.
Dari Cobot juga melahirkan drone otomatis. Drone dengan teknologi Cobot atau AI, memungkinkan drone melakukan berbagai aktivitas seperti pemantauan, inspeksi, dan pengiriman barang. Penggunaan drone di industri kedirgantaraan telah berkembang pesat. Beberapa pabrik bahkan telah berani mengeluarkan dana besar untuk menciptakan drone yang lebih canggih, efektif dan menguntungkan sesuai permintaan pelanggan yang makin meningkat.
Permintaan kendaraan udara tanpa awak yang dikenal dengan UAV( Unmanned Aerial Vehicle ) kian meningkat, mendorong industri dirgantara semakin sibuk memperoleh order.
Airbus adalah salah satu bisnis yang telah mengerjakan banyak teknologi otonom untuk pesawat terbangnya. Termasuk platform Skywise, yang menggabungkan analitik data dan kecerdasan buatan untuk mengoptimalkan kinerja pesawat.
Teknologi pesawat tak hanya canggih, melainkan juga meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Boeing adalah bisnis yang berkembang secara meyakinkan dalam industri robotika udara. Untuk meningkatkan keamanan dan efektivitas operasi pesawat, perusahaan telah mengembangkan berbagai teknologi otonom untuk pesawat komersialnya, seperti program Autonomous Systems for Remote Operations (ASRO).
NASA berencanameningkatkan kerja tim antara manusia dan robot untuk misi luar angkasa, misi Bulan, dan Mars. Peluang sektor yang bergerincing dolar, sekarang dimungkinkan karena meningkatnya investasi dalam robot ruang angkasa dan perluasan pengembangan robot ruang angkasa baru.
Masuknya beberapa perusahaan akhir-akhir ini serta keterlibatan organisasi luar angkasa pemerintah telah meningkatkan persaingan di pasar robotika luar angkasa. GITAI dan JAXA telah bekerja sama untuk membuat robot telepresence humanoid untuk misi luar angkasa.
Perusahaan yang bergerak di bidang investasi banyak yang menyatakan minatnya pada sektor dinamis ini. Akuisisi MDA oleh Northern Private Capital senilai C$1 miliar ( Rp 15 Triliun), salah satu contohnya.
TASL baru saja menerima kontrak dari Airbus untuk memproduksi pintu dan pintu kargo curah untuk keluarga pesawat A320neo. Pilihan ini bertujuan untuk memperkuat posisi Airbus di pasar pesawat dan mendukung peningkatan program A320.
Di Hyderabad teknologi robotika dan otomasi canggih dengan cepat mengantisipasi permintaan ini. Tugas penting untuk membangun pintu ini—termasuk dua pintu kargo dan satu pintu kargo curah—menggunakan metode otomatisasi dan robotika mutakhir telah diserahkan ke TASL.
Ketika robot telah menjadi bagian penting dari pekerjaan-pekerjaan manusia, menjadi pertanyaan adalah pekerjaan penting apa yang telah dibuat oleh manusia.
SpaceX untuk Kali Ketiga Bawa Astronot NASA ke Angkasa Luar