Para selebriti influencer kripto, kini sedang dalam pengawasan Komisi Bursa dan Sekuritas AS ( SEC) untuk memperoleh hukuman, karena dianggap mempengaruhi masyarakat secara salah dan berlebihan. Kim Kadarsian pernah didenda Rp 19 miliar sehubungan dengan promosi kripto ( Foto The Daily Beast)
Salah satu pemicu harga kripto naik atau digemari adalah berkat kerja influencer media sosial. Mereka secara aktif melakukan promosi atau membujuk masyarakat untuk membeli cryptocurrency tertentu. Berkat mereka ini, harga kripto bisa naik atau pemihat kripto bisa melonjak. Tergantung cara mereka mempromosikan kripto atau saham dengan niat menipu. Jelas mereka dibayar untuk itu atau kepentingan pribadi.
Namun sekarang, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika ( SEC) mengancam akan memenjarakan mereka karena melakukan upaya penipuan melalui manipulasi harga sekuritas saham dan kripto.
Ancaman hukuman ini tak hanya untuk sekuritas kripto. Melainkan juga sekuritas yang terdaftar di bursa, sekuritas microcap, sekuritas penny stock hingga penipuan lain melalui kampanye atau promosi tidak langsung yang dibuat oleh influencer atau selebriti yang dibayar untuk melakukan itu.
SEC curiga para selebritas maupun sosok populer yang mempromosikan kripto maupun saham tertentu sering menyalahkan korban yang membeli investasi di luar yang dipegang selebritas tersebut. Niat-niat untuk mengelabui investor itu terlihat jelas melalui medsos seperi twitter, instagram, discord, reddit maupun facebook. Yang paling mencolok adalah di twitter, discord dan instagram.
Beberapa influencer kripto terkenal antara lain Ben Armstrong dengan akun @BitBoy_Crypto di twitter, Crypto Jebb ( @CryptoJebb), Willy Woo (@woonomic), Anthony Pompliano (@APompliano), Natalie Brunell, (@Natbrunell). Mereka profesional, investor sekaligus ahli di bidang kripto. Namun ada juga selebriti influencer kripto seperti Elon Musk, Snoop Dog, Paris Hilton, Mike Tyson, Kanye West hingga Kim Kadarsian yang pernah didenda Rp 19 miliar karena mengekspos kripto berlebihan.
Saat Saham Naik, Dia Menjual Diam Diam
Semua bukti pengelabuan untuk berinvestasi tersebut tampak nyata dan dapat ditemukan di medsos, meskipun sudah dihapus oleh mereka. Bukti itu dapat diarsipkan untuk menyeret mereka ke pengadilan.
Itu salah satu cara yang kemungkinan akan diterapkan oleh SEC maupun penegak hukum seluruh dunia. Ini lebih mudah bagi penegak hukum atau SEC yang selama ini gencar menyerang aset kripto, dibandingkan menangkap peretas di dunia maya yang tersembunyi. Para promotor cryptocurrency ini sangat membuka dirinya mudah ditangkap melalui medsos.
Cara seperti ini sangat mudah bagi penegak hukum untuk mengumpulkan bukti dan penangkapan kepada yang berangkutan. Media sosial telah menjadi tali virtual bagi promotor kripto untuk gantung diri.
Contoh simple ada pada kasus Ricky Bobby ( Francis Sabo) yang pada Desember 2020 memanfaatkan medsos untuk menanipufasi saham yang diperdagangkan di bursa. Ricky ditangkap setelah mengunggah tulisan promotif dalam jenis penipuan kripto sebesar US$ 100 juta.
Saat di luar sana terjadi kericuhan atas penipuan saham ini, SEC dengan mudah membuka komputer dan menemukan kejahatan yang dilakukan Ricky Bobby alias Sabo.
Sejak Januari 2020, Sabo dengan gagah mempromosikan dirinya sebagai seorang jago saham yang selalu menang dan dipercaya banyak orang terutama melalui forum Atlas Trading di Discord. Forum ini merupakan konten pendidikan tentang perdagangan dan pasar sekuritas. Banyak orang tertipu setelah mengikuti arahan Sabo.
Saat semua orang mengikuti arahan Sabo dan harga saham mendaki, tanpa diketahui banyak orang yang dipengaruhi, Sabo menjual saham-sahamnya untuk keuntungan sendiri. Dalam tuduhan manipulasi saham itu, Sabo memperoleh keuntungan US$ 100 juta atau Rp 1,5 triliun.
Sabo adalah moderator di Atas Trading Discord, dikenal dengan julukan Rocky Boby yang memiliki 250,000 pengikut. Usai kasus tersebut, Sabo mencoba menghapus bukti percakapannya dengan para anggora, namun jaksa dengan mudah memperoleh buktinya melalui medsos.
Jika ini diterapkan di Indonesia, banyak artis seperti Anang Hermansyah atau isterinya Ashanty yang membujuk masyarakat melalui aset kripto Asix, pasti gampang menjebloskan mereka ke bui.
Kim Kadarshian dan Para Mantan Suami dan Pacar
Arahkan Pikiran Tentukan Masa Depanmu