Hindari Banyak Makan Bila Terpapar Covid-19, Lebih Baik Berpuasa!

Seide.id – Anjuran untuk banyak makan ketika terpapar virus corona atau Covid-19, ternyata salah. Dokter Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A (K) dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, justru menganjurkan sebaliknya.

dokter Piprim B. Yanuarso (Foto: Screenshot instagram dokter Piprim).

Dokter Piprim menganjurkan, agar orang yang terpapar virus Covid-19, berpuasa, dan hindari makanan yang mengandung karbohidrat atau mengandung gula. Kandungan gula dalam tubuh adakan menjadi makanan bagi Covid-19 yang membuatnya bisa berkembang biak dengan cepat.

Berikut anjuran dokter Piprim dalam akun instagramnya yang diunggah satu hari lalu (9/7/2021). Ketika tulisan ini diturunkan, unggahan Instagram itu telah ditonton sebanyak 22.552 kali dan mendapat 202 komentar.

Buat yang baru saya tertular covid-19, ada beberapa cara yang perlu dilakukan. Yang pertama adalah agar kita tidak menjadi tuan rumah yang baik untuk covid berkembang biak. Covid itu masuk ke tubuh kita berkembangbiak memanfaatkan nutrisi dari tubuh kita.

Dan virus ini menggunakan glukosa untuk berbiak secara menggila. Bayangkan satu sel aja kalau dibajak, bisa menghasilkan 400 ribu  sampai 1 juta anak virus dalam waktu beberapa jam. Ini luar biasa gilanya virus ini. Oleh karena itu strategi untuk biar kita menjadi tuan rumah yang buruk bagi virus ini adalah: Begitu kita merasakan gejala terinfeksi irus pakah itu demam, batuk batuk, enggak enak badan, ngilu, segera tidur,  tidur dan tidur!

Dengan tidur ini akan membuat imunitas kita siaga . Yang kedua adalah puasa.  Jangan sekali-kali banyak makan. Pada saat pembajakan virus diawal, kita harus banyak puasa agar virusnya tidak dapat makan.

Lalu bagaimana dengan diri kita?

Diri kita bisa makan cadangan lemak dalam tubuh kita. jadi tidur dan puasa.

Berapa lama?

Kalau bisa 16 – 20 jam, tidur kan puasa. Kemudian kalau lapar, karena coronavirus ini hanya makan gula, maka untuk sementara makan lauknya saja. Apakah itu telur, ikan, ayam, bebek burung dara, daging, dan sebagainya, tanpa nasi, tanpa roti, tanpa mie atau minuman manis. Buah manis juga sama ya (jangan dimakan) seperti

kurma, susu, madu, itu juga jangan dimakan diawal-awal, karena ini akan dimakan oleh virus untuk berbiak.

Dengan strategi ini insya Allah virusnya tidak beraplikasi secara menggila.

Nanti dalam 2 – 3 hari ketika masa recovery itu tiba,  yaitu pada saat kita mulai timbul nafsu makan dan gejala-gejala itu sudah menghilang, tubuh kita merasa enak barulah kita boleh makan banyak, tentu dikurangin karbohidratnya, tapi diperbanyak proteinnya untuk membuat antibody.

Nanti setelah seminggu atau dua minggu, setelah shocknya negatif, boleh makan seperti biasa. hw

Avatar photo

About Herman Wijaya

Wartawan, Penulis, Fotografer, Videografer