Jokowi Sang Angin Perubahan, Wind of Change

Kunjungan Presiden Jokowi ke wilayah konflik Ukraina vs Rusia, dimana sebelumnya di dahului dengan menghadiri pertemuan KTT G7 di Schloss Elmau, Jerman. Schloss Elmau, dibangun oleh filsuf dan teolog Johannes Müller dan arsitek Carl Sattler antara tahun 1914 dan 1916, dan sejak tahun 1947, bangunan tersebut berfungsi sebagai rumah bagi para pengungsi yang selamat dari kamp konsentrasi era Perang Dunia II.

Kehadiran Presiden Jokowi sungguh telah menjadi pemberitaan semua media dunia, dan menjadi magnet bagi seluruh peserta KTT G7, terlihat bagaimana seluruh peserta sangat antusias untuk dapat berbicara dari hati ke hati dengan Presiden Jokowi dari negara Indonesia, hingga foto bersama di sesi akhir pertemuan.

Indonesia bukanlah anggota G7, namun telah menjadi perhatian peserta diantaranya, Presiden Argentina Alberto Fernandez, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Senegal Macky Sall, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri Jerman Olaf Scholz, dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Presiden Jokowi telah menjadi magnet bagi dunia karena gaya komunikasinya yang mampu menembus relasi sosial tanpa ada sekat sosial diantara para peserta KTT. Presiden yang memimpin negara Indonesia yang dengan atas dasar konstitusi, melandasi hubungan antar negara untuk selalu menjaga perdamaian abadi dunia, tanpa memihak kepada blok-blok
pertahanan yang berseteru.

Melihat apa yang dilakukan Presiden Jokowi, sungguh mengingatkan seorang tokoh perdamaian dunia Paus Johanes Paulus II, yang dalam seruan dan pernyataan beliau telah berakibat runtuhnya Tembok Berlin, yang membelah negara Jerman menjadi dua Jerman Timur di bawah kendali Uni Soviet dan Jerman Barat di bawah kendali Sekutu Barat.

Yang menginspirasi group band, Scorpions menciptakan lagu Wind Of Change (Angin Perubahan) sebagai awal perubahan bagi seluruh dunia. Dimana cuplikan lagunya menyatakan.

The future’s in the air
Can feel it everywhere
Blowing with the wind of change
Take me to the magic of the moment

On a glory night
Where the children of tomorrow dream away
In the wind of change
Walking down the street

Distant memories
Are buried in the past, forever

Indonesia bukan negara adi daya/superpower dengan kekuatan senjata, Indonesia terkenal dengan keramahan rakyatnya yang tidak menghendaki serta membenci adanya peperangan. Indonesia adalah negara yang merdeka, kemerdekaan direbut dengan aliran darah seluruh rakyatnya jiwa dan raga.

Dan dengan kunjungan yang dilanjutkan ke Ukraina, wilayah perang antara Ukraina – Rusia. Presiden Jokowi beserta Ibu Iriana menjawab pernyataan Presiden Zelenskyy. Presiden Jokowi dan istri dengan politik Kerendahan Hati, mengunjungi korban peperangan dengan jawaban pelukan kesedihan seorang ibu kepada korban peperangan. Untuk menjadi perhatian dunia.

Presiden Jokowi, mewakili rakyat Indonesia mengulurkan tangan untuk membantu obat-obatan dan pangan kepada negara Ukraina ditujukan untuk rakyat Ukraina korban perang.

Konflik Ukraina-Rusia telah menjadi ancaman krisis terhadap dunia, karena tidak hanya konflik antara kedua negara, tetapi juga ancaman dunia akan perang yang meluas dan melibatkan dua pakta pertahanan negara-negara superpower.

Ancaman yang bisa menimbulkan Perang Dunia dengan penggunaan senjata nuklir, yang sangat mungkin berakibat perang bunuh diri bagi seluruh umat manusia. Ancaman terjadinya krisis ekonomi, pangan dan energi yang bisa membunuh siapa saja.

Kunjungan selanjutnya Presiden Jokowi ke Moscow, Rusia menemui Presiden Putin menghasilkan pernyataan bersama yang menyejukkan seluruh umat manusia yaitu kesediaan Presiden Putin mewakili rakyat Rusia untuk tetap menjaga keselamatan dunia, dengan memperhatikan kemungkinan ancaman krisis ekonomi, pangan dan energi bagi umat manusia.

Presiden Putin menyatakan energi nuklir untuk perdamaian dan serta kerjasama ekonomi yang lebih baik bagi dunia. Kesediaan untuk menghadiri pertemuan KTT G20, yang khusus akan menjadi pertemuan semua pihak untuk lebih memperhatikan kemajuan peradaban dunia.

Presiden Jokowi seakan mengingatkan untuk berhenti dari tindakan perang yang membuat bencana. Presiden Jokowi dapat dikatakan berkata berhentilah dengan Politik Kekuasaan dan mulailah dengan Politik Kerendahan Hati bagi masa depan yang lebih baik.

Juga seruan kepada lembaga dunia PBB dan negara manapun untuk lebih aktif mengutamakan keselamatan umat manusia. Dunia harus memulai New Hope, harapan baru yang melegakan seluruh umat manusia, dengan menggunakan seluruh potensi kemajuan tehnologi untuk peradaban dan bukan untuk politik kekuasaan yang kuat menguasai yang lemah.

Kunjungan Presiden Jokowi seakan Angin Perubahan untuk masa depan bersama semangat Sukarno, Gandhi dan Joh Paul II untuk dunia yang lebih baik. Angin Perubahan bagi perdamaian dunia untuk tidak lagi mengutamakan perdamaian dengan kekuatan senjata, tetapi perdamaian dunia dengan Kerendahan Hati yang mau mendengar suara penderitaan umat manusia.

Penulis :Jeannie Latumahina
Ketua Relawan Perempuan dan Anak Perindo

Berebut Calon Presiden Sampai Adu Sombong

Avatar photo

About jeannie latumahina

Ketua Relawan Perempuan dan Anak Perindo