Menlu AS populer era 1970an, penerima Nobel Perdamaian, meninggal di usia 100 tahun. Henry Kissinger dikenal juga sebagai sosok kontroversial; dikritik karena perannya dalam konflik di seluruh dunia, termasuk perang saudara di Angola, yang berkembang menjadi medan perang Perang Dingin, dan keterlibatan AS di Chili, yang berujung pada kudeta pada 1973. Dia juga dituduh sebagai tokoh yang mengizinkan pengeboman karpet di Kamboja, mendukung tindakan keras Pakistan di Bangladesh, dan tidak berbuat banyak untuk menghentikan kampanye Argentina terhadap para pembangkang.
Seide.id. Henry Kissinger, Menlu AS yang populer di era 1970-an, meninggal pada Rabu (29/11) dalam usia 100 tahun. Dia menjadi Menlu AS semasa pemerintahan Nixon dan Ford.
Kematian pemenang Hadiah Nobel Perdamaian ini diumumkan oleh perusahaan konsultannya dan belum ada informasi tentang penyebab kematiannya.
Dikenal sebagai cendekiawan, dan pengungsi terkemuka ke AS, Kissinger menjadi ikon budaya, yang menginspirasi banyak biografi – baik yang menguntungkan maupun tidak – dan disindir oleh orang-orang seperti Monty Python.
Kissinger dipuji karena keberhasilan diplomatiknya, tetapi juga diselimuti kontroversi karena pandangan politiknya yang penuh perhitungan terhadap dunia.
Dikenal sebagai pemikir konservatif Kisinger, sukses merekayasa sejumlah keberhasilan diplomatik, termasuk pemulihan hubungan dengan China dan redanya permusuhan dengan Uni Soviet. Dia dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian bersama dengan Le Duc Tho dari Vietnam Utara atas upaya mereka menegosiasikan berakhirnya Perang Vietnam.
Kissinger juga memiliki banyak pencapaian di Timur Tengah, termasuk menegosiasikan Perjanjian Sinai 1975 antara Mesir dan Israel. Dia bekerja untuk memajukan proses perdamaian Arab-Israel yang lebih luas dalam upaya yang dikenal sebagai “diplomasi tidak langsung yang menggunakan mediator.”
Namun Henry Kissinger juga dikenal sebagai sosok kontroversial. Kissinger dikritik karena perannya dalam konflik di seluruh dunia, termasuk perang saudara di Angola, yang berkembang menjadi medan perang Perang Dingin, dan keterlibatan AS di Chili, yang berujung pada kudeta pada 1973.
Para kritikus menuduhnya sebagai tokoh yang mengizinkan pengeboman karpet di Kamboja, mendukung tindakan keras Pakistan di Bangladesh, dan tidak berbuat banyak untuk menghentikan kampanye Argentina terhadap para pembangkang.
Dalam Perang Vietnam, Kissinger merahasiakan pengeboman AS di Kamboja dan Laos pada 1969 dan tidak memberi tahu Kongres atau masyarakat Amerika tentang hal itu. Tindakan Kissinger itu ikut memperburuk Perang Vietnam.
Dia juga diberi wewenang oleh Nixon untuk melakukan negosiasi rahasia dengan Vietnam Utara. Meskipun sebagai hasil dari negosiasi tersebut Kissinger akhirnya membantu menengahi Perjanjian Perdamaian Paris, para pengkritiknya mengatakan perundingan rahasia selama bertahun-tahun itu hanya memperpanjang perang.