Memilih Yang Lebih Baik Dari yang Terburuk

Memilih Yang Lebih Baik Dari yang Terburuk

Usai dinobatkan sebagai calon presiden dari PDI-P, kini Ganjar Pranowo disibukkan dengan strategi pemenangan dan siapa calon wakil presiden. Tak ada capres atau cawapres yang memiliki kesungguhan mengabdi, Semua capres adalah “ suruhan” Parpol yang harus membuat daftar setoran ke Parpol dan Anggota lainnya.

Siapa calon presiden Republik Indonesia 2024 pilihan rakyat Indonesia ? Sebelum dijawab, jika anda belum tahu seperti apa proses dibalik munculmya seorang presiden sebuah negara, inilah yang akan terjadi. Syarat menjadi seorang calon presiden ada tiga.  1. Ekstabilitas ( kepopuleran), 2. Dukungan politik dan 3. Dana. 

Popularitas adalah populer di mata masyarakat. Tak peduli populer karena perilaku baik atau buruk. Yang pasti populer, dikenal banyak orang. Dukungan politik jelas dari Partai Politik ( Parpol). Jika parpol pendukung tidak memenuhi 20 % hak suara di DPR, minimal 25 % seluruh Indonesia. Jika parpol pengusung Capres tak memenuhi, harus merangkul 2-3 parpol lain. 

Donatur, Sponsor, Bohir dan Cukong

Sementara dukungan dana dari donatur, sponsor atau bahasa kita bohir. Kata Bouwheer yang diplesetkan menjadi bohir berasal dari bahasa Belanda yang berarti pemberi tugas, atau pemilik proyek atau owner. Dalam hal yang kita bicarakan ini adalah seorang cukong. 

Dana yang dibutuhkan untuk calon presiden dalam melakukan kampanye sangat besar. Meliputi perjalanan ke berbagai daerah, pembuatan materi kampanye, honor tim kampanye, iklan pemilu, pembelian sembako, amplop dan serangan fajar, dengan cara memberikan sesuatu berupa barang atau uang atau janji kepada calon pemilih. Menurut Ridwan Kamil, beaya seorang calon presiden di negeri ini sekitar Rp 8 triliun ( Data: Kumparan) serta hasil sebuah riset Pemilu.

Angka segitu masuk akal. Untuk melakukan kampanye di Pilkada saja, calon gubernur harus bisa memperoleh dana sekitar Rp 20 miliar, meski yang dilaporkan ke KPU hanya Rp 1 miliar.  

Bohir atau cukong itu membheri dana kepada capres, seperti judi. Ia mengeluarkan dana triliunan, dan jika calon yang didanai menang, ia bisa memperoleh balas jasa berupa paket bisnis. Bisa dalam bentuk penguasaan lahan jutaan hektar, tambang batubara atau bisnis apa saja yang sekiranya menguntungkan sang cukong. Jangan heran jika para pemilik tambang dengan masa kontrak puluhan tahun, membuat sang cukong tambah tajir melintir-lintir alias amat sangat kaya raya. 

Jika sang calon kalah ya nasib penjudi. Namun biasanya tidak hilang sama sekali. Meski kalah, biasanya sang calon masih diberi jabatan di pemerintahan, dan di situlah sang calon harus memberi bisnis pada sang cukong. 

Menang Kalah Cukong Untung

Bagaimana jika calon yang didanai menang menjadi presiden ? Jelas dan pasti, dia harus memberikan balas jasa seperti bisnis yang disebut di atas seperti tambang emas, batubara, jalan tol atau hutan jutaan hektar. Calon yang menjadi presiden, juga harus setor uang ke parpol yang mengusungnya. Parpol, lalu bagi-bagi dengan petugas partai lainnya. Calon yang berhasil ini juga harus memberi jabatan kepada parpol pendukungnya, juga parpol koalisi yang mendukung sehingga ia menjadi presiden. 

Intinya, bagi-bagi kekuasaan, bagi-bagi rejeki, bagi-bagi uang dan pesta pora jabatan selama sang calon presiden berkuasa. Tak peduli jabatan menteri yang dibagi-bagi, tak memberi manfaat bagi rakyat dan negeri ini. Coba, mari kita menilai dengan jujur. Dari 25 hingga 30 menteri dalam sebuah pemerintahan oleh presiden, berapa menteri yang benar-benar bekerja memberi manfaat pada negara dan rakyat ? Tak lebih dari hitungan jari satu tangan. 

Rata-rata mereka menjadi menteri hanya untuk mencari uang, memupuk kekayaan dan mencari kesempatan untuk korupsi.  Ini bisa terjadi sejak Presiden pertama negeri ini dipimpin Soekarno dan sekarang ini dipimpin Joko Widodo. Polanya seperti itu dari dulu sampai sekarang.

The Best Among The Worst

Lalu, siapakah calon presiden negeri ini yang layak memimpin dan dianggap baik ? 

Ada tiga calon presiden Indonesia yang saat ini digadang-gadang oleh parpol. Ganjar Pranowo (PDI-P), Prabowo Subianto ( Gerindra) dan Anies Baswedan ( Nasdem). Entah siapa lagi calon kuat lainnya nanti.

Jika ditanya, siapa yang terbaik dari ketiganya, jawabnya TIDAK ADA !. Ganjar punya catatan kurang baik. Begitu juga Prabowo dengan masa lalunya. Anies memiliki begitu banyak rekam jejak yang sangat buruk. Menjadi menteri gagal, menjadi gubernur gagal dan jika menjadi presiden negeri ini, sangat membahayakan persatuan Indonesia. 

Jadi memilih Ganjar atau Prabowo atau yang lain lagi ? Jika anda tidak memilih dari ketiganya, apapun hasilnya, anda akan ikut terkena dampaknya. Golput selalu rugi. Yang paling bagus adalah memilih yang terbaik dari yang terburuk yang ada. 

Anda dan saya memilih yang terbaik, menghindari agar jangan sampai orang brengsek memimpin negeri ini dan menyengsarakan rakyat……

Megawati Soekarnoputri : Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024-2029

Presiden Amerika Ditangkap Dan Didakwa Atas Uang Tutup Mulut

Krisis Politik Landa Brasil; Istana Presiden, Kongres dan Gedung MA Diserbu Massa

Setelah Blak Blakan Soal Gaji, Fraksi PDIP DPR Panggil Kadernya Krisdayanti

200 Pejabat Pemerintah AS Pindah Kerja di Keuangan Kripto

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.