Merenungkan Hikmah Bulan Agustus bagi Bangsa dan NKRI tercinta – Menulis Kehidupan 258

Foto : Martin Fuhrmann/Pixabay

Memasuki bulan Agustus, sebagai warga bangsa Indonesia, ada momen istimewa dan berkah Sang Pencipta yang diperingati. Syukur atas HUT NKRI-77, pada tahun 2022. Dalam perjalanan perjuangan bangsa menyongsong HUT Kemerdekaan NKRI – 77, ada suka duka, ada masalah dan tantangan; baik sebagai individu dan warga negara, maupun sebagai negara dan bangsa Indonesia.

Ketika dibanding dengan keadaan negara lain di dunia, yang utama, menurut saya, adalah ucapan syukur atas kemerdekaan NKRI, lalu syukur atas kehidupan di tanah air ini. Jika melihat keadaan saat ini, dibandingkan dengan keadaan sebelum merdeka, serta keadaan negara lain, maka sangat penting untuk bersyukur. Dengan kekuatan syukur kepada Sang Pencipta, kiranya diperoleh berkat dan kekuatan untuk mengatasi berbagai persoalan dan mampu menghadapi tantangan zaman yang terjadi. Lalu saya tuliskan sajak:

Mentari dan Angin Awal Agustus 2022

Angin berhembus awal Agustus
bawa aneka kabar kasus
dari korupsi kolusi kadrun
sampai pembunuhan antar polisi
dan
kisah kibar merah putih
di pikiran sanubari jiwa
segenap pribadi warga bangsa

Sinar mentari tetap setia
Lintas garis kathulistiwa
dan tanah air Indonesia
dihiasi warna-warni aksi
jadi pelangi bagi negeri
Selain aneka sampah digitalisasi
plastik racun limbah industri
sampah dapur dan individu
yang semakin penuhi waktu
kehidupan terus dinamis berpacu
semua peran terus dimainkan

Angin berhembus dengan arahnya
Kadang sepoi dan badai
bawa kabar dan virus
Musim sedang pancaroba
alam semesta dengan hukumnya
manusia pun dengan keputusannya
seolah tidak butuhkan alam
bahkan lebih hebat lagi
tidak peduli Sang Pencipta
karena kuasai ilmu teknologi
dan dirinya jadi Pencipta

Angin terus berhembus
siang dan malam ada
Matahari selalu bersinar terang
bumi berputar siang malam
Manusia terus menyulam waktu
berjuang ada dan menjadi
membuat pilihan dan keputusan
Mewarnai merah putih pribadi
Berani karena benar
atas keputihan jiwa sanubari
atas kebeningan hati pikiran
Dan
kibarkan kemerdekaan patriot bangsa
di wajah negeri Indonesia
meraih cita adil sejahtera
dengan energi harmoni Pancasila

Di bawah kibar merah putih
angin fakta terus berhembus
sorot cahaya mentari melihat
Setiap pribadi membuat pilihan
Setiap warga negara memutuskan
Setiap kata dan tindakan
kita pewaris kemerdekaan
Apakah sungguh merah putih
Apakah benar patriot bangsa
Apakah sesuai kata perbuatan
Apakah berlaku hukum negara
Masikah berpengaruh nilai iman
Adakah daya hukum adat
Dalam tsunami informasi digital
Zaman keagungan kata-kata
dengan aneka pernak-pernik
demi selera dan rasa
karena dikendalikan harta
serta kekuatan uang
Dan
angin tak henti berhembus
mentari tetap lestari  bersinar
di lembaran awal Agustus

Merenungkan Makna Doa dalam Hidupku – Menulis Kehidupan 250