Tindakan Bijak Yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 16)

Foto : Pixabay

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam, semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

(56) ORA NOLIH GITHOKE DHEWE (Tidak Melihat Kesalahan Sendiri)

Tengkuk kita ada di leher bagian belakang. Untuk bisa melihatnya diperlukan dua cermin yang saling berhadapan.

Pepatah jawa ini untuk nyemoni (menyindir) orang-orang yang suka membicarakan keburukan orang lain tanpa menyadari jika dirinya sendiri juga banyak memiliki kekurangan dan kesalahan di dalam hidupnya. Oleh sebab itu jangan percaya kepada orang lain yang suka membicarakan kejelekan atau kekurangan orang lain. Sebab, jika dia orang baik dan dapat dipercaya pasti dia tidak akan membicarakan kejelekan atau kekurangan orang lain.

(57) ANA CATUR MUNGKUR (Tidak Ikut Membicarakan Kejelekan Orang Lain)

Ada kalanya orang-orang kalau sudah berkumpul kemudian membuli sesamanya. Ngrasani! Membicarakan kekurangan dan keburukan orang lain.

Sikap seperti ini tidak disukai oleh orang Jawa. Orang Jawa senang yang ‘blak-blakan’ (jujur apa adanya). Oleh sebab itu jika ada kelompok orang sedang membicarakan kekurangan atau kejelekan sesamanya disarankan untuk ‘mungkur’, membelakangi artinya tidak ikut-ikutan.

/ Kopen, 15 September 2022

Tindakan Bijak Yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 15)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur