Meski Sering Mengkritik, Atlet Yudo Krisna Bayu Berharap Ardi Bakrie Direhabilitasi

Seide.id – Penangkapan terhadap artis Nia Ramadhani dan suaminya pengusaha Ardi Bakrie, cukup menghebohkan masyarakat saat ini.

Penangkapan Ardi Bakrie ternyata tak luput dari pengamatan atlet yudo Indonesia Krisna Bayu. Peraih medali emas dalam kelas 100 kg di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2001 di Kuala Lumpur, Malaysia, ini sangat menyayangkan tertangkapnya Ardi Bakrie karena narkoba.

Krisna Bayu (Foto: Dok. Pribadi KB)

Di luar jabatan penting di perusahaan-perusahaan tersebut, Ardi Bakrie menjadi Ketua Umum Kesatuan Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI) dan aktif membela olahraga beladiri Mixed Martial Art (MMA).

Krisna Bayu (Foto: Dok. Pribadi)

“Bagaimana pun dia sangat berjasa terhadap eksistensi MMA di Indonesia. Tanpa Ardi Bakrie saya kira olahraga MMA tidak sepopuler sekarang di Indonesia,” kata  peraih medali perunggu dalam kelas 90 kg di Kejuaraan Judo Asia 2004 di AlmatyKazakhstan ini.

Menuat atlet yang telah mewakili Indonesia dalam tiga kali  Olimpiade (1996, 2000, dan 2004) ini, Ardi Bakrie menjadi sosok penting bagi perkembangan olahraga MMA Indonesia ke depan.

“Oleh karena itu saya berharap dia mendapatkan rehabilitasi, supaya bisa kembali berkiprah untuk membangun olahraga beladiri di Indonesia,” kata Krisna Bayu ketika dihubungi melalui telepon, Kamis (8/7/2021) siang.

Diakui oleh atlet yang kini menangani oleh raga Kurash dan Sambo ini, dirinya memang kerap mengkritik penyelenggaraan pertandingan MMA Indonesia yang kerap disiarkan di televisi milik Ardi Bakrie. Kritik itu disampaikan dalam  youtubenya, Om KB Channel.

Menurut Krisna Bayu, imbalan yang diterima oleh atlet MMA, terutama untuk pemula masih sangat kecil, sehingga tidak bisa maksimal mengembangkan potensinya sebagai atlet.

Seorang atlet MMA pemula hanya mendapat kontrak sebesar Rp. 2,5 juta. Jumlah itu jika dipotong untuk membayar pelatih dan sewa tempat Latihan (camp), sang atlit hanya bisa memperoleh uang Rp.1 juta saja. Dengan uang segitu sangat sulit bagi atlet untuk mengembangkan potensinya di olahraga keras ini.

“Makanya pernah ada komentar dari atlet MMA luar negeri yang mentertawakan atlet MMA Indonesia, karena hanya bisa bertanding satu atau dua ronde saja. Selebihnya payah! Itu kan memalukan!” katanya.

Keberadaan promotor seperti Ardi Bakrie seharusnya bisa meningkatkan kemampuan dan mutu bertanding atlet MMA. Ia berharap dengan keberadaan promotor atlet MMA bisa memiliki penampilan terbaik, dan olahraga ini pun diarahkan menjadi sport science (olahraga berdasarkan ilmu pengetahuan).

“MMA itu harus maju seperti sepakbola dan volleyball. Atletnya juga harus menikmati dari jerih payah mereka. Jadi kalau saya mengkritik, bukan mengkritik Ardi Bakrie, tetapi mengkritik cara-cara yang dilakukan dalam olehraga MMA di Indonesia. Jadi menurut saya olahraga ini harus disupport dan juga dikritisi.”

Demi kelangsungan hidup olahraga MMA di Indonesia, sekali lagi Krisna Bayu berharap Ardi Bakrie mendapatkan rehabilitasi, agar ia kembali menangani olahraga MMA dan olahraga keras lainnya di Indonesia.

“Tanpa Ardi Bakrie MMA akan mati suri!” kata atlet kelahiran Jakarta, 24 Desember 1974 ini

Ardi Bakrie dan Nia Ramadhani telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkotika. Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polres Jakarta Pusat, Kamis (8/7/2021).

Terlepas dari sosok Nia Ramadhani yang sudah tidak terlalu aktif lagi di dunia hiburan setelah menikah, suaminya Ardi Bakrie berasal dari keluarga terpandang. Ardi Bakri adalah anak Aburizal Bakrie, seorang pengusaha, mantan Ketua Umum Partai Golkar dan pernah menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di Kabinet Bersatu pimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.

Saat ini Ardi Bakrie menjabat sebagai CEO TV-One dan Viva.co.id. Di luar itu Ardi Bakri juga menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk (VIVA).Di PT Bakrie & Brother Tbk (BNPR) ia memiliki jabatan eksklusif sebagai Wakil Direktur Utama.



Avatar photo

About Herman Wijaya

Wartawan, Penulis, Fotografer, Videografer