Jadi, saat Valkyrie digelar, secara prosedur dan hirarki militer langkah Stauffenberg kelahiran 15 November 1907 di Jettingen-Scheppach, Jerman, ini bisa dibenarkan. Semua harus tunduk pada protokol darurat.
Ia telah menutup akses keluar dan masuk Berlin dan ia juga telah mengamankan banyak petinggi negara, termasuk menteri propaganda Joseph Gobbels.
Kudeta Gagal.
Apa yang terjadi kemudian?
Hitler tak lecet sedikitpun! Ia tentu segera mengambil alih kepemimpinan negara dan skenario Valkyrie gugur atau tak berlaku dengan sendirinya.
Stauffenberg dan kawan-kawannya langsung ditangkap.
Ada 7.000 orang dan 4.000 diantaranya dieksekusi dengan cara ditembak atau digantung dengan cara sangat menyiksa yakni memakai kawat jemuran.
Ada yang diadili di pengadilan tapi rasanya percuma saja karena baik hakim dan jaksa semua adalah anggota partai militan pengikut setia rezim Hitler.
Mengapa Stauffenberg berani mengambil langkah nekad?
Itu karena kegelisahannya.
Menurutnya militer Jerman telah jauh melenceng dari cita-cita awal sebagai pembela bangsa dan pengayom rakyat Jerman. Kekuatan militer telah dipakai dan disalahgunakan untuk membela kepentingan satu orang yakni Adolf Hitler.