Selera Pedas

Seide.id – Kalau ada yang tanya, apa betul ada orang Minang gak suka pedas? Jawabnya, ada. Ya saya inilah orangnya.

Sejak kecil sampai hari ini, saya satu-satunya dari tujuh bersaudara yang tidak suka pedas. Kalau orang kebanyakan saat kepedasan mulut dan tenggorokan berasa panas, muka merah, dan keringat bercucuran, kalau saya akan cegukan tidak berhenti sampai minum teh hangat atau susu.

Tapi ibu saya punya cara supaya saya mau makan sambal dan doyan makanan pedas. Caranya, ya dibuatlah sambalado tapi tidak pedas. Apa pula ini.

Rahasianya? Sederhana. Gunakan cabe merah besar, banyakin bawang, tomat apel, garam secukupnya, diulek (tapi udah males, sekarang diblender aja), lalu digoreng menggunakan minyak yang agak banyak. Biar harum masukan seujung jari daun jeruk. Selesai.

Dulu, sambelado kayak gini khusus buat saya. Dengan harapan suatu saat nanti saya bisa makan pedas kayak orang normal. Biar gak malu-maluin orang Minang.

Setelah ibu tidak ada, kalau kepingin sambalado ala ibu, terpaksalah saya buat sendiri. Dan sialnya, walau bahan-bahannya sederhana, ternyata tak segampang yang saya lihat.

Sama kayak kalau ibu saya bikin agar-agar sarikayo yang sering dijadiin dessert di rumah makan Padang. Itu kan enak banget. Padahal bahannya cuma agar-agar, santan, gula merah, telur, garam, dan daun pandan. Tapi belum saya temukan yang seenak bikinan ibu saya.

Begitu juga dalam membuat sambalado. Entah berapa kali saya mencoba, gagal. Sampai saya ingat ibu saya kalau masak suka mengutak atik besaran api. Dan, akhirnya bisa juga walau rasanya gak persis sama.

Inilah sambel goreng yang biasanya saya jadikan bumbu balado tahu, tempe, terong, teri tawar, telur ceplok, atau campuran tumis sayur apa saja. Cukuplah buat dua hari.

Melihat sambalado buatan saya, penggemar pedas pasti bakal tertipu dengan tampilannya yang kelihatan garang. Asli ini kagak pedas. Singkatnya, ibu saya pokoknya sudah gagal menjadikan saya penyuka masakan pedas.

Tapi yang tidak pernah dibayangkan ibu saya, saya yang suka disuruh-suruh ke warung atau ke pasar belanja ini itu, ternyata ketularan jadi suka masak. Apakah enak, itu soal selera yang tak bisa diperdebatkan.

Bukan saya sombong ya kalau saya bisa masak. Karena kalau sombong, sebagai relawan Jokowi, saya takut diuji jadi menteri. Ada kan menteri Jokowi yang kelihatan pinter tahu-tahu dipecat. Yang kelihatan jujur tahu-tahu makan menara BTS.

Nah, sekarang ada lagi nih yang mulutnya pedas bilang musuh relawan Jokowi cuma orang sombong dan pelit. Siapa maksudnya? Jokowi? Sekarang biar rasa dijadiin menteri. Apakah dia bisa masak, eh kerja? Kita lihat aja nanti.

Ramadhan Syukur

Perantau Spesialis

Avatar photo

About Ramadhan Syukur

Mantan Pemimpin Redaksi Majalah HotGame, dan K-Pop Tac, Penulis Skenario, Pelukis dan menekuni tanaman