Semangat Hidup itu Api Jiwa

Hidup itu menyala. Ibarat api semangat dan penerang jiwa yang membawa kita untuk kembali kepada Sang Pencipta.

Sekalipun topan badai kehidupan datang menerjang, nyala api itu harus dijaga agar tidak padam.

Begitu pula dengan hidup kita.
Hidup yang berasal dari rasa memiliki, karena kita telah diberi dan dianugerahi Allah untuk kita pertanggung-jawabkan kepadaNya.

Jika boleh diibaratkan, hidup ini hutang.

Maaf, sekiranya istilah hutang itu kurang tepat, atau mungkin tidak pantas. Tapi tak ada salahnya, jika direnungan bersama.

Kita adalah hamba Allah. IA memberi kita kebebasan sepenuhnya untuk mengatur hidup sendiri, padahal kita ini milikNya.

Bebas, tapi tidak berarti hidup semau sendiri.

Jika hidup kita adalah hutang, berarti kita dituntut untuk membayar dan melunasinya.

Coba amati dan dipikirkan.
Allah menyediakan alam ciptaanNya untuk diolah dan kita kelola.

IA juga menyediakan oksigen dan nitrogen untuk kita hirup. Padahal kita tahu harga oksigen dan nitrogen itu mahal. Bahkan, konon untuk nafas, kita butuh biaya rp 180 jutaan perhari.

Apa kita mampu membayar?
Tidak! Bahkan hingga mati, hutang itu tak bakal terlunasi.

Seharusnya kita sadar diri.
Dengan kerendahan hati kita merefleksikan anugerah Allah agar kita tidak menyia-nyiakan karuniaNya.

Hidup adalah kesempatan.
Ketika kita pikirkan diri sendiri berarti egois. Jika hidup kita untuk sesama berarti anugerah Allah.

Hidup ini bertumbuh-kembang dan berbuah agar kita tetap semangat; berjuang untuk mengolah karunia dan talenta yang dianugerahkan Allah agar kita menjadi pemenang kehidupan.

Dengan memaknai hidup ini
berarti kita menyalakan api jiwa.
Dengan berbagi pada sesama sebagai ungkapan pujian dan kemuliaan Allah, berarti kita menjaga api jiwa tetap menyala untuk kembali kepadaNya. (MR)

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang