Oleh NON-O
Nasruddin Hoja sedang kesusahan, uangnya hanya beberapa girsy saja, tidak cukup untuk kebutuhan sehari.
Malamnya dia tidur dan bermimipi bertemu dengan seorang dermawan kaya raya.
“Pak Tua, saya bermaksud memberi hadiah untukmu.” Katanya sambil mengulurkan sembilan keping uang emas kepadanya.
Saat itu keluarlah sifat serakah Nasruddin, “Saat ini aku butuh sepuluh keping, tambahlah sekeping lagi.”
“Kurasa jumlah itu cukup untukmu,” kata si dermawan tadi. Pada saat bersamaan, Nasruddin Hoja terbangun dari mimpinya, tak ada uang sepeser pun di tangannya, si dermawan yang memberi uangpun raib.
Seraya menyesali diri, ia mencoba tidur lagi dengan merapatkan selimut. Sambil menjulurkan telapak tangan di sela-sela selimutnya, Nasruddin bergumam pelan, “Yahh, sudahlah sembilan keping cukup! Aku tak akan minta lebih lagi. Berikan sekarang!”*