(29) RAMA DAN SINTA TIBA DI AYODYA
Setelah sampai di Ayodya. Raden Ramayana dan Dewi Sinta disambut dengan hangat dan gembira oleh Prabu Dasarata dan kerabat istana.
Sebagai tanda syukur dan sukacita atas keberhasilan Raden Ramayana memboyong Dewi Sinta dalam Kerajaan Ayodya, Prabu Dasarata mengadakan pesta syukur selama 40 hari 40 malam. Pesta itu disambut gembira oleh seluruh rakyat Kerajaan Ayodya.
Di tengah kegembiraan pesta yang meriah itu, Prabu Dasarata hatinya gundah gulana. Di hadapan Dewi Raghu, ia mengaku kilaf dan meminta maaf kepada Dewi Raghu karena terlanjur berjanji pada Dewi Kekayi, jika kelak melahirkan seorang anak laki-laki harus mewarisi tahta Kerajaan Ayodya.
(30) KEKHAWATIRAN PRABU DASARATA AKAN JANJINYA TERHADAP DEWI KEKAYI
Prabu Dasarata sungguh khawatir jika Dewi Kekayi benar-benar menagih janjinya. Dewi Raghu terus berupaya untuk menenangkan hati Baginda Raja Prabu Dasarata.
Ketika pesta telah usai dan Raden Ramayana hendak dinobatkan menjadi raja di Ayodya menggantikan Ramanda-nya, Prabu Dasarata yang mengundurkan diri sebagai raja karena usianya yang telah uzur dan ingin menjadi seorang brahmana maka tampillah Dewi Kekayi menagih janji.
Prabu Dasarata mendaak jatuh sakit dan Raden Ramayana atau Raden Ramawijaya yang selalu menungguinya. Atas desakan Raden Ramawijaya akhirnya Prabu Dasarata menceritakan janjinya kepada Dewi Kekayi.
Bahkan atas kekhawatiran Dewi Kekayi, Raden Ramayana dan Dewi Sinta harus diasingkan ke dalam Hutan Dandaka 12 tahun lamanya.