Penampakan Naldy Yunior dan Naldy Senior
Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI
AMERIKA SERIKAT pernah punya dua orang presiden dengan nama sama, yakni George Bush, yang ternyata keduanya merupakan anak-beranak alias ayah dan anak. Sang ayah, Presiden AS ke-41 (menjabat tahun 1989 – 1993) bernama lengkap George Hebert Walker Bush, dan si anak (Presiden AS ke-43 tahun 2001 – 2009) bernama George Walker Bush yang langsung disebut Bush Junior dan sang ayah: Bush Senior.
Siapa mengira bila nama anak laki-laki identik sama dengan nama ayahnya, juga menjadi bagian dari adat memberi nama anak di Kanekes – Baduy. Seperti halnya Naldy, anak kampung Cibeo di kawasan Kapu’unan yang saya kenal sejak dia masih remaja. Naldy yang tak cuma mahir nembang pupuh-pupuh tua yang ada dalam tradisi lisan Baduy, tapi juga mahir mencari ‘air minum’ dengan menebas akar-akar hutan.
Naldy adalah seorang dari beberapa laki-laki warga Kajeroan yang ngacung jari saat saya membutuhkan porter untuk membawa ransel punggung teman-teman perempuan di rombongan saya, yang hendak tembak langsung ke Kajeroan, karena sudah ada ‘sinyal’ rombongan bisa nginep di Cibeo. Bahkan saya dan Resti diminta nginep di rumah Sarja, orang tua istrinya. Naldy baru menikah, dan belum punya rumah saat itu.
Esoknya, Naldy mengajak saya ke rumah orang tuanya, beberapa langkah dari rumah mertuanya. Yang mengejutkan, si Ayah memperkenalkan diri juga sebagai Naldy. Lho, jadi ada 2 Naldy? Remaja Naldy dan Naldy Senior yang seumuran dengan saya, sama mengangguk dan bilang…itu hal biasa di Kanekes. Para tetangga memanggil Naldy (sejal lahir) sebagai Naldy, dan sang ayah disapa sebagai Ayah Naldy
Zaman bergerak ke depan. Kadu atau durian bergedebukan tiap musim. Tahun 2019, sebelum Covid-19 merebak dan jadi pandemi, saya dan Resti balik ulin ka Baduy. Seperti biasa di Ciboleger, saya langsung mencari Naldy yang berjanji (berdasar kontak ponsel dengan sohib di Ciboleger) akan menunggu kami di Gerbang Baduy itu. Siapa mengira, yang muncul justru seorang remaja putra yang mengaku bernama Naldy.
Syukurlah kami tak harus berlama-lama menelan heran, karena Naldy yang kami sasar dan cari muncul sambil senyum-senyum, dan langsung memperkenalkan…siapa remaja yang mengaku bernama Naldy itu, Ternyata dia memang Naldy, “Putra sulung kami,” kata Naldy. “Apan dulu pernah diajak nginep di imah Bapak jeung Ibu di Pamulang,” kata Naldy, sementara remaja Naldy mencium tangan saya dan Resti.
Naldy dan para sedulur Baduy lainnya, tiap kali ke Jakarta atau Bogor, memang selalu menyempatkan diri nginep semalam di rumah kami. Istirahat sejenak, sebelum esoknya kembali jalan kaki pulang ke Kanekes, mengikuti jalur rel kereta api atau potong jalan lewat Gajlug, Bogor. Saya ingat sekali waktu, Naldy datang bersama anak laki-laki kecil, yang siapa mengira kini sudah remaja dan juga bernama Naldy anak sulung Naldy.
“Jadi kini ada tiga orang Naldy dong di keluarga Naldy?” Naldi Senior mengangguk sambil bilang, “Ayeuna, sejak dia lahir, saya dipanggil Ayah Naldy, dan dia nu nyandang nami Naldy,” jelasnya sambil menatap Naldy Yunior. “Ayah nu di Cibeo, ayeuna dipanggil Aki Naldy,” lanjutnya. Di gerbang Baduy saya senyum-senyum sendirian sambil ngebatin, “Wah…! Kalah dong Mr Bush Senior dan Yunior…” ***
31/08/2021 PK 20:46 WIB