Seide.id – Di tengah bombardir berita belakangan tentang peran:
Putri di balik Sambo.
Agnes di balik Mario.
Dan Linda di balik Teddy.
Aku mengambil novel lama ini dari rak buku.
Sebuah novel tentang keluarga.
Tepatnya tentang eksposisi monogami karya seorang pengarang besar: Alm. Arswendo Atmowiloto (AA).
*
Banyak karya-karya AA berangkat dari pergulatan hidup berkeluarga. Ingat di antaranya: Dua Ibu(Novel), Canting (Novel), Jendela Rumah Kita (Sinetron TVRI), Keluarga Cemara (Novel, sinetron yang kemudian di-layar lebarkan).
Menurut bisik-bisik jernih, AA pagi-pagi adalah penggemar berat drama seri “Little House on The Prairie”. Bahkan kalau pas di Minggu siang (kala itu TVRI memutar seri ini di Minggu siang) dia ada tugas keluar, maka AA akan meminta orang rumah untuk merekam film tersebut.
*
Sudesi adalah novel lama.
Bahkan sebelum dicetak dalam bentuk novel, Sudesi merupakan cerita bersambung di harian terkemuka di negeri ini.
Awal 1990-an dari balik jeruji LP Cipinang AA menulis karya ini. Dan dimuat di koran tersebut dengan nama samaran.
Memang di balik jeruji AA banyak mendapat inspirasi. Termasuk jurnalisme kasih sayang yang monumental itu (melalui tabloid Bintang Indonesia) muncul setelah melalui pergulatan panjang di sana.
*
Jikalau Sudesi (Sukses dengan satu istri) bukan sekadar sebuah novel, tetapi adalah life style,
masih menarikkah kini?
Di tengah gencarnya pemberitaan kuatnya pengaruh seorang Putri.
Seorang Agnes.
Dan seorang Linda.
Ah.
Kok jadi sulit melanjutkan ngetiknya.
(Setio Boedi)
