Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 25)

Foto : Dok. Pribadi

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

84. NGUCIRENG PATRAP (Tindakan yang mengecewakan)

Sebuah tindakan haruslah dipikir terlebih dulu sebelum dipilih dan dilakukan agar tidak menimbulkan kekecewaan dalam pelaksanaannya.
Ngucireng patrap tindakan yang mengecewakan bagi orang Jawa akan membuat hilangnya kepercayaan seseorang kepada dirinya. Tindakan atau perbuatan yang mengecewakan karena dilakukan tidak sesuai harapan yang semestinya.

85. WANI WIRANG WEDI MATI (Berani Malu Takut Mati)

Pepatah ini disingkiri oleh orang-orang Jawa yang ingin memegang teguh arti kebenaran sesuai dengan objeknya, karena takut akan mala petaka yang hendak menimpa dirinya.
Malu pun tak apa-apa asal tidak kehilangan yang dianggapnya berharga. Padahal orang Jawa sungguh menyukai watak yang jujur. Mereka lebih baik mati daripada menanggung rasa malu, karena rasa malu tidak bisa dibeli dengan uang. Selama hidup akan menjadi catatan bagi generasi yang masih mengingatnya. Jadi, sangat disayangkan jika ada orang yang ‘wani wirang wedi mati’ (lebih baik malu daripada mati).

86. NDUWENI ATI TINARBUKA (Memiliki Hati yang Terbuka)

Kata-kata bijak Jawa ini mengingatkan kepada kita, bahwa setiap insan hendaknya memiliki hati yang terbuka.
Hati yang tercerahkan sebagai anugerah budi pekerti yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian bisa memilah dan memilih yang baik dan bukan yang buruk.
Melalui kesadaran yang tinggi sejak kecil orangtua di Jawa telah menanamkan sikap yang peka memiliki hati terbuka seperti ini. Dengan melatih sikap jujur sejak kecil, manusia akan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perasaan berbelas kasih dan tiada henti ‘ngudi kawruh’ mencari ilmu untuk menjadi ‘lantip’ peka terhadap sesuatu yang dihadapinya. Orang baik menapaki jalan kebenaran.

/ Mangkujayan, 26 September 2022

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 24)  

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur